Harga Garam di Bima Naik Drastis, Kini Rp480 Ribu Sekarung
Tidak bisa produksi banyak karena curah hujan tinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bima, IDN Times - Harga garam di wilayah Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melambung. Dari sebelumnya Rp150 ribu, kini dibanderol menjadi Rp480 ribu per karung.
Kenaikan harga garam ini mulai merangkak naik sejak pertengahan tahun 2022 lalu. Pada akhirnya di tingkat petani saat ini dibanderol Rp480 ribu sekarung ukuran 70 kilogram.
Baca Juga: Perbaikan Jalan Wadukopa-Kala di Bima Batal, Dana pada APBD Dihapus?
1. Dipicu curah hujan yang tinggi
Menurut seorang petani garam di Desa Sanolo, Suryadin, kenaikan harga garam ini dipengaruhi lantaran kekurangan stok. Hal ini disebabkan karena curah hujan yang cukup tinggi, sehingga produksi kebutuhan dapur itu tak bisa dilakukan dengan maksimal.
"Musim hujan yang panjang dan curah hujan tinggi, sehingga petani garam tidak bisa melakukan produksi," kata Suryadin dikonfirmasi, Rabu (3/5/2023).
Baca Juga: Maling Motor di Bima Ditangkap saat Tidur, Ingin Kabur dan Ditembak