TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dipasok Dari Merauke, Daging Rusa Banyak Dijual di Bima 

BKSDA: rusa atau dagingnya tak boleh diperjualbelikan

Instagram

Kota Bima, IDN Times- Sejumlah pedagang di Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengaku meraup cuan banyak dari hasil jualan daging rusa. Padahal, diketahui bahwa rusa termasuk jenis satwa yang dilindungi berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa.

Selain PP tersebut, eksistensi rusa harus dilindungi dikuatkan juga dengan Undang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Meski sudah ada aturan yang jelas, namun beberapa pedagang masih nekat menjual daging hewan yang dilindungi itu.

Baca Juga: Harga Telur di Bima Melonjak, Tembus Rp62 Ribu

1. Dijual secara terbuka di pasar hingga jual keliling kampung

freeimages/jamiebrelsford

Seorang penjual daging rusa bernama Hj Fina mengaku sudah lama melakoni sebagai penjual daging rusa kering. Tidak hanya di rumah, daging rusa itu bahkan dijual secara terbuka di Pasar Raya Kota Bima.

"Kadang-kadang kami juga jual keliling dari satu kampung ke kampung lain," jelas dia saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Tanjung, Jumat siang, (26/8/2022).

2. Satu kilogram dijual Rp200 ribu

Dream.co.id

Dia mengaku satu kilogram daging rusa dijual dengan harga yang tak menentu, tergantung wilayah pasaran. Misalnya dijual di Pasar Raya, biasanya ia banderol dengan harga Rp200 ribu per kilogram. Sedangkan jual keliling, lebih dari Rp200 ribu.

"Kalau jual keliling kampung agak naik harganya. Karena kita sewa juga orang yang jual. Keuntungan tetap ada, pokoknya lumayan lah," ungkap dia.

3. Daging rusa dipasok dari daerah Merauke

freeimages/jamiebrelsford

Fina mengatakan, daging rusa yang dijual tersebut dipasok dari daerah Merauke, Provinsi Papua. Dalam sebulan, biasanya daging dipasok dua hingga tiga kali, tergantung jika yang dikirim sebelumnya sudah habis terjual.

"Misalnya di sini sudah laku, maka mereka yang di sana akan mulai kirim daging rusa. Kalau di daerah kita kan gak ada rusa, makanya kami selalu pesan di Merauke," ungkapnya.

Senada juga disampaikan Runi, warga Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota. Ditemui di Pasar Raya Kota Bima, dia mengaku juga menjual daging rusa yang dikirim oleh keluarganya dari daerah Merauke.

"Jual daging rusa itu cepat laku. Beda dengan jual ikan laut seperti ini, lama prosesnya baru laku," sebut dia sambil menunjuk ikan daganganya.

Baca Juga: Warga Bima Ramaikan Festival Rimpu, Pemotor Sesalkan Jalan Macet

Berita Terkini Lainnya