Warga Bima Ramaikan Festival Rimpu, Pemotor Sesalkan Jalan Macet

Ada undian motor hingga puluhan paket dari Gubernur NTB

Kota Bima, IDN Times- Ribuan warga Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) turut meramaikan Festival Pawai Rimpu Budaya, Sabtu (27/8/2022). Agenda tahunan ini digelar untuk melestarikan budaya Rimpu yang kian hari tergerus perkembangan zaman.

Pantau langsung di lokasi, titik mulai peserta pawai dimulai dari wilayah barat dan timur, kemudian titik kumpul di halaman Kantor Wali Kota Bima. Bagi yang dari arah timur, mereka mulai dari Lapangan Pahlawan Kecamatan Rasana'e Timur, sedangkan wilayah barat dimulai dari Lapangan Serasuba Kecamatan Rasana'e Barat.

1. Peserta kompak mengenakan rimpu

Warga Bima Ramaikan Festival Rimpu, Pemotor Sesalkan Jalan MacetFoto peserta pawai rimpu budaya (IDN Times/Juliadin)

Ribuan peserta perempuan terlihat kompak mengenakan Tembe Nggoli (sarung tenun khas Bima-Dompu) dengan cara menutupi raut muka sebagaimana perempuan yang mengenakan jilbab modern pada umumnya. Sedangkan kaum laki-laki mengenakan sarung tenun dengan cara menyilang di tubuhnya.

Mengenakan rimpu ini merupakan budaya warisan nenek moyang dan dilestarikan secara turun temurun oleh masyarakat bima dan dompu. Esensinya, menjunjung tinggi ajaran Islam bahwa kaum wanita  diharuskan menutup aurat di hadapan laki-laki yang bukan muhrim.

Baca Juga: Belajar dari YouTube, Siswa SMA di Bima ini Mahir Empat Bahasa Asing 

2. Pawai rimpu tahun ini ramai

Warga Bima Ramaikan Festival Rimpu, Pemotor Sesalkan Jalan MacetFoto peserta pawai rimpu saat masuk ke halaman Kantor Wali Kota Bima (IDN Times/Juliadin)

Peserta pawai rimpu bernama Hartati kepada IDN Times mengaku cukup semangat mengikuti pawai rimpu budaya tahun 2022. Setelah dua tahun terakhir ditunda karena pengaruh pandemik Covid-19.

"Alhamdulilah, tahun ini bisa dilaksanakan kembali. Semangat sudah pasti, kalau gak tidak mungkin bisa seramai ini pesertanya," ungkap dia saat ditemui di lokasi, Sabtu (27/8/2022).

Warga Kelurahan Dara Kecamatan Rasana'e Barat ini berharap kepada pemerintah agar tidak hanya sekali gelar pawai rimpu. Paling tidak ia minta dihelat dua hingga tiga kali dalam setahun, supaya budaya ini tetap melekat pada generasi muda.

"Kalau gak, khawatirnya kami budaya rimpu tertelan oleh budaya asing. Makanya perlu dilestarikan secara terus-menerus," akunnya.

Senada juga disampaikan peserta lain, Samsidawati. Pawai rimpu tahun ini diakui cukup ramai peserta yang ikut terlibat. Halaman Kantor Wali Kota hingga sejumlah ruas jalan disesaki para peserta dari berbagai kelurahan.

"Luar biasa pokoknya pawai rimpu tahun ini. Lihat saja massa yang ikut, ramai kan. Ini baru di halaman Kantor Wali Kota, belum lagi yang di luar sana sedang jalan menuju di sini," terangnya.

Dia berharap, dengan adanya kegiatan pawai rimpu ini dapat memantik semangat warga Kota Bima untuk terus melestarikan budaya. Tidak hanya saat kegiatan pawai seperti ini, tapi juga diharapkan mengenakan rimpu dalam kehidupan sehari-hari.

"Malah menurut sy lebih nyaman pakai rimpu begini, ketimbang pakai jilbab modern sekarang ini," beber ibu dua anak ini.

3. Ada undian 6 unit sepeda motor

Warga Bima Ramaikan Festival Rimpu, Pemotor Sesalkan Jalan MacetDok. IDN Times/IStimewa

Pada kegiatan pawai rimpu tahun ini, Pemkot juga membuka undian berupa enam unit sepeda motor. Motor itu merupakan sumbangan pribadi dari Wali Kota Bima, H Muhammad Lutfi, Partai Golkar Kota Bima dan dari satu organisasi lainnya.

"Mereka sumbang masing-masing dua unit sepeda motor," ungkap Sekda Kota Bima, H Mukhtar Landa.

Selain motor, ada juga puluhan paket hadiah yang bersumber dari Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan hadiah dari semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Kota Bima. Untuk hadiah sepeda motor akan diundi di masing-masing kecamatan, sementara paket dari Gubernur NTB dan OPD di tingkat kelurahan.

"Semoga nanti berjalan lancar proses undiannya," harap dia.

4. Pengendara sesalkan jalan macet

Warga Bima Ramaikan Festival Rimpu, Pemotor Sesalkan Jalan MacetFoto pengendara yang terjebak macet di jalan belakang Kantor Walikota Bima. (IDN Times/Juliadin)

Tidak hanya itu, terpantau juga sejak pagi tadi beberapa ruas jalan terutama jalan Soekarno Hatta yang mengarah ke Kantor Wali Kota Bima lumpuh total. Terlihat ribuan pengendara berdesak-desakan, karena jalan ditutup untuk peserta pawai.

Salah seorang pengendara bernama Agusalim sesalkan pawai rimpu yang diadakan Pemerintah Kota Bima. Karena jalan lumpuh total, mengakibatkan dirinya dan pengendara lain merasa terganggu saat berkendara. 

"Saya gak persoalkan pawai rimpunya. Yang jadi masalah, jalannya macet. Harusnya Pemkot perintahkan jajaranya untuk mengatur jalan di lapangan, biar gak macet gini," sesal Agussalim.

Baca Juga: Pemda Bima Cuek, Warga Donggo Patungan Perbaiki Jalan Rusak

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya