Chikungunya Serang 15 Kelurahan di Kota Bima, 289 Orang Terjangkit
Salah satu gejalanya adalah nyeri sendi parah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Bima, IDN Times- Sejak 1 Mei hingga 10 Juni 2022, Dinas Kesehatan (Dikes) mencatat sebanyak 289 warga di Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terpapar virus Chikungunya. Ratusan pasien tersebut tersebar di 15 kelurahan.
"40 orang masih dirawat di Puskesmas dan RSUD, yang lain sudah sembuh," jelas Kabid P2PL Dikes Kota Bima, Syarifuddin pada IDN Times, Jum'at (10/6/2022).
Chikungunya pertama kali menyerang warga di Kelurahan Penaraga Kecamatan Mpuda pada Mei lalu. Kemudian menyebar di kelurahan Jati Baru Barat, Jati Baru Timur, Santi, Sonco Lela, Matakando dan sejumlah kelurahan lainnya.
Chikungunya adalah penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk yang bisa menyebabkan demam tiba-tiba dan nyeri sendi yang parah. Tanda dan gejala lain termasuk kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, dan ruam. Tanda dan gejala chikungunya biasanya muncul dalam dua sampai tujuh hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi.
Baca Juga: Ketua Honorer K2 Bima Sebut Penghapusan Honorer Bukan Solusi
1. Fogging nyamuk digenjot
Untuk menekan penyakit basis lingkungan tersebut, kata Syarifuddin, pihaknya sedang menggenjot pengasapan nyamuk (Fogging). Setidaknya sudah 12 titik fokus yang sudah dilakukan pengasapan.
"Kami baru bisa lakukan pengasapan harus Angka Bebas Jentik (ABJ) di atas 95 persen," tegasnya.
Artinya kata dia, bagi kelurahan yang menginginkan lingkungan untuk difogging harus dibersihkan lebih awal. Karena percuma pengasapan jika lingkungan mereka masih kotor dan kumuh.
Baca Juga: 11 Proyek di Kota Bima Diduga Bermasalah Berdasarkan Temuan BPK NTB