TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Berseteru saat Turnamen, Warga Dua Desa di Bima Saling Tutupi Jalan

Berawal dari unggahan bernada menyinggung di media sosial

Tangkapan layar saat warga Desa Leu memblokade jalan lintas provinsi Sabtu sore (5/11/2022), (Dok/Istimewa)

Bima, IDN Times - Berseteru saat ikuti turnamen bola voli, dua kelompok warga di Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) saling blokade jalan lintas provinsi, Sabtu (5/11/2022). Masing-masing kelompok warga yang diketahui bertetangga itu, yakni warga Desa Timu dan Desa Leu, Kecamatan Bolo.

Kapolsek Bolo AKP Hanafi yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Bermula masing-masing klub di dua desa itu bersiteru saat mengikuti turname bola voli di Desa Taloko Kecamatan Sanggar beberapa hari lalu.

Baca Juga: Pesona Pulau Kambing di Bima, Bisa Memancing hingga Mendaki

1. Menghina melalui postingan media sosial

Ilustrasi Facebook (idcloudhost.com)

Sepulang dari tandingan tersebut, salah seorang warga Desa Timu inisial HR (25) mengunggah narasi yang menyinggung perasaan warga Leu melalui facebook. Setelah dikecam banyak orang, HR lalu menghapus postingan dan berujung minta maaf.

"Kejadian itu terjadi beberapa hari lalu dan sudah damai. Karena HR ini sudah minta maaf," terang Hanafi yang dikonfirmasi, Sabtu malam (5/11/2022).

Sayangnya kondisi itu berubah setelah akun palsu yang menggunakan foto HR kembali menggunggah narasi yang menyinggung warga Leu. Tidak terima dihina yang kedua kali oleh HR, puluhan warga Leu lalu memblokade jalan lintas provinsi pada Sabtu pagi tadi.

"Mereka minta agar polisi menangkap HR. Setelah diberikan jaminan untuk menangkap HR, mereka baru mau buka jalan," terangnya.

2. Tidak akui menghina melalui facebook

unsplash.com/Eric Ward

Alhasil, pihaknya pun berhasil mengamankan HR lalu diperiksa ke Markas Komando Polres Bima. Saat diinterogasi, HR membantah telah menggunakan akun palsu untuk menghina warga Leu. 

"Dengan tegas dia membantah itu, bahkan handphone milik HR sudah di sita oleh penyidik Polres," akunya.

Untuk mengungkap siapa oknum di balik kejadian ini, Hanafi mengaku pihak Polres Bima telah berkoordinasi dengan tim Siber Polda NTB. Mereka diminta agar mengusut tuntas persoalan tersebut. 

Baca Juga: Dokumen Kasus Korupsi Saprodi Rp5,1 Miliar di Bima Dinyatakan Lengkap

Berita Terkini Lainnya