Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Success Trap: Alasan Banyak Pemimpin Gagal setelah Mencapai Kesuksesan

ilustrasi leader (pexels.com/cottonbro studio)

Kesuksesan adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap pemimpin. Namun, banyak dari mereka justru gagal setelah mencapai puncak kejayaan. Mengapa bisa begitu?

Alih-alih terus berinovasi, banyak pemimpin terjebak dalam zona nyaman dan mempertahankan strategi lama yang pernah berhasil. Mereka mulai fokus pada mempertahankan status quo dibandingkan mencari terobosan baru.

Sayangnya, dunia bisnis gak memberi penghargaan pada strategi masa lalu, tetapi pada inovasi masa depan. Hal inilah yang dikenal sebagai success trap, di mana keberhasilan justru menjadi penghambat pertumbuhan. Dalam artikel ini, kamu akan memahami beberapa alasan utama mengapa banyak pemimpin gagal setelah mencapai kesuksesan.

1. Kesuksesan menciptakan rasa aman yang palsu

ilustrasi sukses (pexels.com/olia danilevich)

Saat sebuah perusahaan mencapai puncak, naluri pertama pemimpin adalah mempertahankan posisi tersebut. Mereka yang dulunya berani mengambil risiko kini lebih fokus pada efisiensi dan stabilitas.

Sayangnya, ini justru menghambat inovasi. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Harvard Business Review, fenomena ini dikenal sebagai cognitive entrenchment, di mana pemimpin terlalu bergantung pada pengalaman masa lalu daripada beradaptasi dengan realitas baru.

2. Takut meninggalkan strategi lama

ilustrasi pria merenung (unsplash.com/Dollar Gill)

Keberhasilan memang kerap diraih dengan menerapkan strategi tertentu yang pernah berhasil. Namun, kamu perlu sadar bahwa dunia bisnis terus berkembang, dan strategi yang dulu efektif bisa jadi sudah usang.

Contohnya adalah IBM yang terlalu lama bertahan dengan model bisnis tradisionalnya. Sementara kompetitor seperti Amazon dan Microsoft mulai merambah ke cloud computing, IBM tertinggal jauh. Baru setelah menyadari kesalahannya, IBM mulai berinovasi, tapi sudah terlalu terlambat untuk mengejar ketertinggalan.

3. Mengabaikan ancaman kompetitor baru

ilustrasi leader (pexels.com/cottonbro studio)

Kesuksesan sering membuat pemimpin meremehkan pemain baru di industri mereka. Mereka berpikir bahwa perusahaan besar gak akan tergeser oleh perusahaan kecil yang baru muncul.

Namun, sejarah menunjukkan bahwa banyak perusahaan besar yang tumbang karena kesalahan ini. Nvidia, misalnya, kini menghadapi persaingan ketat dari DeepSeek dalam industri AI. Kalau mereka gak segera beradaptasi, posisi dominannya bisa terancam.

4. Dikelilingi oleh orang-orang yang tidak menantang pemikiran

ilustrasi leader meeting (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Pemimpin yang terjebak dalam success trap cenderung mengelilingi dirinya dengan orang-orang yang selalu setuju dengan mereka. Akibatnya, mereka kehilangan perspektif baru dan gak sadar terhadap perubahan yang terjadi di pasar.

Pemimpin sukses justru mencari pendapat yang berbeda dan mendorong timnya untuk memberikan kritik yang membangun.

5. Kurangnya keberanian untuk melakukan perubahan besar

ilustrasi leader brainstorming (pexels.com/Khwanchai Phanthong)

Kesuksesan bisa menjadi jebakan karena membuat pemimpin enggan mengambil risiko besar. Mereka lebih memilih memperbaiki yang sudah ada daripada menciptakan sesuatu yang benar-benar baru.

Padahal, pemimpin yang bertahan lama adalah mereka yang berani berubah sebelum keadaan memaksa mereka. Contoh suksesnya adalah Satya Nadella, CEO Microsoft, yang mengubah fokus perusahaan ke cloud computing dan AI, menjadikannya salah satu perusahaan teknologi paling bernilai di dunia.

6. Mengukur kesuksesan dengan cara yang salah

ilustrasi leader (pexels.com/RDNE Stock project)

Banyak perusahaan hanya mengukur kesuksesan dari profitabilitas dan pertumbuhan, tanpa memperhitungkan kemampuan mereka untuk beradaptasi. Padahal, dalam dunia yang berubah cepat, kemampuan beradaptasi adalah kunci keberlanjutan. Pemimpin yang sukses dalam jangka panjang adalah mereka yang gak hanya melihat keuntungan saat ini, tetapi juga menilai seberapa siap mereka menghadapi masa depan.

Kesuksesan bukanlah tujuan akhir, melainkan titik balik yang berbahaya kalau gak dikelola dengan baik. Pemimpin yang sukses dalam jangka panjang adalah mereka yang gak pernah merasa sudah mencapai puncak.

Mereka terus mempertanyakan strateginya, mendorong inovasi, dan siap beradaptasi sebelum perubahan menjadi keharusan. Jadi, kalau kamu ingin tetap bertahan di puncak kesuksesan, jangan pernah berhenti belajar dan berkembang, ya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
L A L A .
EditorL A L A .
Follow Us