Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Nasi Balap Puyung: Makanan Khas Lombok dengan Rasa yang Istimewa

Ilustrasi nasi balap Puyung: nasi sederhana dengan rasa yang meledak di mulut. (Pinterest/windu eko)
Ilustrasi nasi balap Puyung: nasi sederhana dengan rasa yang meledak di mulut. (Pinterest/windu eko)

Dari semua kuliner khas Lombok yang menggugah selera, Nasi Balap Puyung termasuk yang paling mencolok. Sekilas tampak sederhana, nasi putih hangat disajikan bersama ayam suwir pedas, kering kentang, serundeng kelapa, kacang goreng, dan kadang tambahan telur atau tempe goreng. Tapi jangan tertipu oleh tampilannya, satu suapan bisa langsung menyulut sensasi rasa pedas, gurih, dan renyah yang meledak di mulut.

Hidangan ini sudah lama menjadi favorit masyarakat lokal, dan kini makin dikenal di luar daerah karena rasanya yang otentik dan mengenyangkan. Nasi Balap Puyung bukan hanya tentang mengisi perut, tapi juga tentang pengalaman makan yang intens. Ini adalah makanan kaki lima yang mampu bersaing rasa dengan masakan restoran mahal.

Yuk, kita gali lebih dalam kenapa nasi ini bisa begitu populer.

1. Asal usul dari Desa Puyung

Ilustrasi nasi balap Puyung. (Pinterest/netralnews.com)
Ilustrasi nasi balap Puyung. (Pinterest/netralnews.com)

Nasi Balap Puyung berasal dari sebuah desa kecil di Lombok Tengah bernama Desa Puyung. Konon, nasi ini pertama kali dijual oleh seorang ibu bernama Inaq Esun pada tahun 1970-an. Ia menjualnya secara cepat di sekitar pasar dan terminal, begitu cepatnya ia melayani pelanggan, hingga orang-orang menyebut jualannya seperti balapan. Dari situlah muncul nama “Nasi Balap”.

Awalnya hanya ditujukan untuk para pekerja dan sopir yang membutuhkan makanan cepat saji yang mengenyangkan. Tapi karena rasanya yang luar biasa, nasi ini dengan cepat menyebar dan jadi favorit berbagai kalangan, dari pelajar sampai pejabat. Kini, Nasi Balap Puyung telah berkembang menjadi ikon kuliner khas Lombok yang hampir selalu muncul dalam daftar wajib coba para wisatawan.

2. Ayam suwir pedas adalah jantung dari rasa

Ilustrasi nasi balap Puyung. (Pinterest/tripadvisor.com)
Ilustrasi nasi balap Puyung. (Pinterest/tripadvisor.com)

Komponen utama dalam nasi ini adalah ayam suwir pedas yang sangat khas. Ayam kampung direbus, disuwir halus, lalu ditumis dengan bumbu cabai merah, bawang putih, bawang merah, dan sedikit terasi. Rasanya tidak main-main, pedasnya tajam, tapi tetap gurih dan menggugah selera.

Tekstur ayam suwir yang berserat dan sedikit kering membuatnya mudah dipadukan dengan nasi. Bagi banyak orang, justru rasa pedas dari ayam ini yang membuat mereka ketagihan. Bahkan beberapa pembeli rela meminta tambahan ayam suwir dalam satu porsi meskipun harus membayar lebih, karena bagian ini adalah jiwa dari Nasi Balap Puyung.

3. Pelengkap yang tak bisa diremehkan

Ilustrasi nasi balap Puyung. (Pinterest/jogjaasik.com)
Ilustrasi nasi balap Puyung. (Pinterest/jogjaasik.com)

Nasi Balap Puyung tidak akan lengkap tanpa pelengkapnya yang khas. Serundeng kelapa yang digoreng kering memberikan rasa gurih-manis yang seimbang dengan pedasnya ayam suwir. Kering kentang menambah tekstur renyah dan aroma khas minyak kelapa yang menggoda. Lalu ada kacang goreng dan kerupuk yang membuat satu suapan semakin kaya rasa.

Beberapa versi juga menyertakan telur dadar iris atau tempe goreng sebagai tambahan protein. Masing-masing pelengkap ini memiliki fungsi menyeimbangkan rasa, sekaligus memperkaya pengalaman makan. Bukan hanya kenyang, tapi puas secara emosional, karena tiap elemen di piring punya perannya sendiri.

4. Pedasnya bikin nagih, tapi tidak menyiksa

Ilustrasi nasi balap Puyung: nasi sederhana dengan rasa yang meledak di mulut. (Pinterest/windu eko)
Ilustrasi nasi balap Puyung: nasi sederhana dengan rasa yang meledak di mulut. (Pinterest/windu eko)

Satu hal yang membuat Nasi Balap Puyung begitu dicintai adalah level pedasnya yang menggigit tapi tidak menyiksa. Pedas yang dihasilkan bukan dari cabai segar semata, tapi dari proses pengolahan bumbu yang matang dan meresap. Pedasnya datang perlahan, membangun sensasi hingga memuncak, dan justru itu yang membuat banyak orang tidak bisa berhenti makan.

Tak sedikit pembeli yang justru merasa ketagihan setelah mencoba pertama kali. Ada semacam rasa rindu yang muncul beberapa hari setelah menyantapnya. Inilah kekuatan rasa khas Lombok yang tidak main-main dalam urusan pedas, namun tetap seimbang dan bersahabat dengan lidah siapa pun yang berani mencoba.

5. Mudah ditemukan dan ramah di kantong

Ilustrasi makanan khas Lombok yang wajib dicoba sekali seumur hidup. (Pinterest/gpriority.co.id)
Ilustrasi makanan khas Lombok yang wajib dicoba sekali seumur hidup. (Pinterest/gpriority.co.id)

Salah satu daya tarik utama dari Nasi Balap Puyung adalah harganya yang terjangkau dan porsinya yang mengenyangkan. Dengan belasan ribu rupiah saja, kamu sudah bisa mendapatkan seporsi penuh dengan nasi, ayam suwir, pelengkap, dan sambal. Tidak perlu duduk di restoran mewah untuk merasakan kenikmatan sejati kuliner Lombok.

Kini, banyak warung makan, kedai kaki lima, bahkan gerobak keliling di Lombok yang menjual Nasi Balap Puyung. Bahkan beberapa tempat sudah menjual versi frozen untuk oleh-oleh. Ini membuktikan betapa besar cintanya masyarakat, baik lokal maupun luar daerah, terhadap sajian sederhana namun dahsyat ini.

Jika kamu berkesempatan mengunjungi Lombok, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi sepiring nasi ini. Karena sekali mencoba, kamu akan paham kenapa banyak orang menyebutnya nasi sederhana dengan rasa yang meledak di mulut.

Itulah ulasan kenapa Nasi Balap Puyung khas Lombok begitu populer.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us