Ini Alasan Kenapa Kuliner Khas Bima Wajib Dicoba, Rasanya Bikin Nagih!

Kuliner khas Bima punya karakter yang kuat. Setiap hidangannya memadukan bumbu khas dan teknik memasak tradisional yang masih dipertahankan hingga sekarang. Tak heran, siapa pun yang mencoba langsung merasa terkesan.
Makanan khas Bima banyak menggunakan bahan lokal, terutama hasil laut yang segar. Namun bukan hanya itu, berbagai hidangan daging dan sayuran pun dikreasikan dengan cita rasa yang unik. Setiap suapan menawarkan pengalaman yang berbeda.
Rempah khas seperti rica, bawang, dan jeruk purut menjadi ciri utama kuliner Bima. Rasanya pedas, segar, dan punya aroma yang menggugah selera. Perpaduan ini membuat kuliner Bima sulit dilupakan begitu saja.
Mencoba makanan khas Bima bukan hanya soal menikmati makanan. Kamu juga sekaligus menyelami budaya dan tradisi masyarakatnya yang kaya cerita. Itulah kenapa pengalaman kuliner ini pantas kamu dapatkan minimal sekali seumur hidup.
1. Cita rasa pedas-segar menjadi ciri khas

Kuliner khas Bima terkenal dengan rasa pedas yang khas dan aroma rempah yang kuat. Bumbu yang digunakan sering kali sederhana, tetapi menghasilkan rasa yang nendang. Inilah yang membuat kuliner Bima memiliki karakter yang tidak bisa ditiru daerah lain.
Salah satu contohnya adalah Uta Sepi Tumis merupakan makanan khas Bima yang menggunakan bahan dasar udang rebon yang ditumis dengan bumbu seperti lengkuas, cabai, daun kemangi, minyak goreng, air, sereh, tomat, dan asam muda.
Ada juga Uta Londe, sup ikan dengan kuah pedas yang kaya rempah. Biasanya menggunakan ikan segar hasil tangkapan harian masyarakat Bima. Rasanya pedas, gurih, dan punya aroma khas yang bikin kamu terus ingin menyeruput kuahnya.
Selain itu, ada juga palumara ikan khas Bima bernama Uta Palumara Londe. Merupakan bandeng dengan kuah santan diolah menggunakan bahan-bahan seperti santan, tomat, garam, gula pasir, bawang putih, bawang merah, cabai merah, tomat, kunyit dan daun kemangi.
Cita rasa dari makanan ini gurih dan sangat wangi dari daun kemangi. Uta palumara londe sangat gampang ditemukan di kota Bima dengan harga yang terjangkau.
Cita rasa pedas-segar ini jadi alasan utama kenapa kuliner Bima harus kamu coba. Sekali mencicipi, kamu langsung tahu bahwa hidangan ini punya identitas yang kuat. Tidak ada duanya di daerah lain.
2. Menggambarkan tradisi dan kehangatan warga Bima

Makanan khas Bima tidak lepas dari kebiasaan dan cara hidup masyarakatnya. Banyak hidangan lahir dari tradisi keluarga yang diwariskan turun-temurun. Karena itu, banyak masakannya punya filosofi dan makna budaya tersendiri.
Contohnya Uta Puru, hidangan daging yang dimasak dengan bumbu minimalis dan dipanggang perlahan. Dahulu hidangan ini hanya disajikan pada acara adat atau perayaan penting. Rasanya gurih beraroma asap yang khas, mencerminkan kesederhanaan masyarakat Bima.
Ada pula Bala Rea, lauk ikan kering yang dimasak dengan cabai dan bawang. Meski tampak sederhana, makanan ini mencerminkan gaya hidup masyarakat pesisir yang memanfaatkan hasil laut secara maksimal. Rasanya pedas, asin, dan sangat cocok dimakan dengan nasi panas.
Dengan menyantap kuliner Bima, kamu juga ikut mengenal karakter masyarakatnya yang hangat, sederhana, dan penuh kebersamaan. Setiap hidangan membawa cerita panjang tentang tradisi mereka. Pengalaman budaya seperti ini tentu layak kamu rasakan.
3. Pilihan hidangan yang cukup banyak

Kuliner Bima menawarkan ragam hidangan yang cocok untuk semua selera. Ada yang ringan dan segar, ada juga yang berat dan mengenyangkan. Kamu tinggal pilih mana yang ingin kamu coba lebih dulu.
Ingin yang mengenyangkan? Coba Nasi Lau Puru, nasi khas dengan lauk daging panggang atau ikan yang dimasak dengan bumbu sederhana. Rasanya kuat, aromanya khas, dan sangat cocok jadi makanan utama.
Kalau ingin camilan, ada Sambosa Bima, jajanan yang bentuknya mirip pastel namun berisi daging cincang berbumbu pedas. Camilan ini sering disajikan saat acara keluarga atau saat bulan Ramadan. Rasanya renyah di luar dan gurih pedas di dalam.
Keberagaman menu inilah yang membuat kuliner Bima wajib kamu coba setidaknya sekali seumur hidup. Setiap hidangan menawarkan rasa yang berbeda, tetapi semuanya punya ciri khas yang sama: kaya rempah dan memikat. Dijamin kamu ingin mencobanya lagi.


















