Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Motor Sulit Diajak Belok, Alex Marquez Pasrah dan “Survive” di Sprint Race

Pembalap MotoGP, Alex Marquez. (IDN Times/Linggauni)
Pembalap MotoGP, Alex Marquez. (IDN Times/Linggauni)
Intinya sih...
  • Ban belakang jadi masalah utama motor Alex Marquez di sprint race Mandalika, sulit belok dan berisiko jatuh.
  • Alex akan belajar dari rekan setim Ducati, Fermin Aldeguer, untuk balapan utama dan mencoba setup ban medium.
  • Marco Bezzecchi dominan di Mandalika, sulit dikejar oleh pembalap lain karena kecepatan tinggi di sektor T2.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lombok Tengah, IDN Times - Pembalap Gresini Racing, Alex Marquez, mengakui bahwa sprint race MotoGP Mandalika 2025 bukanlah balapan yang mudah baginya. Setelah dua kali terjatuh di sesi sebelumnya, Alex hanya berusaha menyelesaikan balapan tanpa insiden tambahan. Ia menutup sprint race dengan hasil yang ia sebut sebagai bentuk bertahan hidup di tengah kesulitan teknis pada motornya.

“Untuk sprint, kami memutuskan tidak mengubah apa pun pada motor. Tidak masuk akal melakukan perubahan besar hanya untuk balapan singkat. Kami hanya keluar dan berusaha bertahan, itu saja tujuannya,” ujar Alex Marquez setelah balapan di Mandalika, Sabtu (4/10/2025).

Meski begitu, pembalap asal Spanyol itu tetap menunjukkan rasa optimis menjelang race utama. Ia yakin setup motor dan pilihan ban yang lebih tepat bisa membuatnya lebih kompetitif di hari Minggu.

“Kalau besok balapan utama pakai ban medium, kami punya peluang lebih besar untuk bisa naik podium atau setidaknya mendekatinya,” tambahnya.

1. Masalah pada ban belakang bikin motor sulit belok

Alex Marquez pada sesi kualifikasi MotoGP Mandalika. (IDN Times/Linggauni)
Alex Marquez pada sesi kualifikasi MotoGP Mandalika. (IDN Times/Linggauni)

Alex Marquez mengungkapkan bahwa kendala utama selama sprint race di Mandalika ada pada ban belakang. Ia merasakan dorongan berlebih dan kesulitan untuk mengarahkan motor, terutama di tikungan cepat. Kondisi itu membuatnya kesulitan menjaga ritme dan akhirnya fokus hanya untuk menyelesaikan balapan dengan aman.

“Banyak tekanan dari ban belakang dan motor sulit berbelok, itulah masalah utama yang saya alami,” kata adik dari Marc Marquez itu.

Menurutnya, setelah dua kali crash di sesi sebelumnya, risiko untuk jatuh lagi terlalu besar jika ia memaksakan diri. Karena itu, ia memilih untuk tidak mengubah setup motor menjelang sprint race.

Keputusan tersebut ternyata cukup bijak. Meskipun tidak menghasilkan podium, Alex berhasil membawa pulang poin penting bagi tim Gresini Racing. Ia menegaskan bahwa dalam kondisi sulit seperti ini, bertahan adalah kemenangan kecil yang tetap berarti.

2. Andalkan pengalaman Aldeguer untuk balapan utama

Fermin Aldeguer pada sesi kualifikasi MotoGP Mandalika. (IDN Times/Linggauni)
Fermin Aldeguer pada sesi kualifikasi MotoGP Mandalika. (IDN Times/Linggauni)

Menariknya, Alex Marquez mengaku akan belajar dari rekan setim Ducati lainnya, yaitu Fermin Aldeguer. Pembalap muda Spanyol itu tampil impresif dengan ban soft, dan Alex menilai setup Aldeguer bisa menjadi referensi penting. Menurutnya, perbedaan kecil dalam gaya balap bisa menghasilkan efek besar pada performa ban di Mandalika.

“Kami tahu ke arah mana harus bekerja, karena Fermin punya dasar setup yang sangat bagus, terutama dengan ban soft,” ucap Alex.

Namun ia juga menambahkan bahwa motor Ducati miliknya membutuhkan sedikit penyesuaian, karena gaya balapnya berbeda dari Aldeguer. Alex berencana mencoba beberapa perubahan ringan saat sesi warm up untuk menentukan apakah ban medium bisa memberikan hasil lebih stabil.

“Kalau besok pakai ban medium, saya merasa kami lebih siap,” tegasnya.

3. Akui sulit kejar Bezzecchi dan Aprilia di Mandalika

Pembalap MotoGP, Marco Bezzecchi di Sirkuit Mandalika. (IDN Times/Linggauni)
Pembalap MotoGP, Marco Bezzecchi di Sirkuit Mandalika. (IDN Times/Linggauni)

Alex Marquez juga menyinggung kehebatan Marco Bezzecchi yang tampil mendominasi di Mandalika. Ia menyebut Bezzecchi nyaris mustahil dihentikan, bahkan oleh pembalap lain di grid. Menurutnya, satu-satunya hal yang bisa menggagalkan kemenangan Bezzecchi hanyalah kesalahan dirinya sendiri.

“Menurut saya, di sini mustahil untuk menghentikan Bezzecchi. Satu-satunya yang bisa menghentikannya hanyalah dirinya sendiri, kalau dia membuat kesalahan,” ujar Alex.

Ia mengaku sudah mencoba mengikutinya saat sesi latihan bebas pertama, namun segera sadar perbedaan kecepatan mereka terlalu jauh. Meski begitu, Alex tetap memuji performa Aprilia dan Ducati lainnya yang mampu beradaptasi cepat dengan kondisi sirkuit Mandalika. Ia menilai sektor T2 menjadi kunci dominasi Bezzecchi di balapan kali ini.

“Dia sangat cepat di sektor T2, dan kalau kamu punya kecepatan tinggi di situ, kamu bisa santai di sektor lain,” jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us

Latest Sport NTB

See More

Motor Sulit Diajak Belok, Alex Marquez Pasrah dan “Survive” di Sprint Race

04 Okt 2025, 19:12 WIBSport