Gak Mau Ikut-ikutan, Raul Fernandez Pilih Setup Ban sesuai Feeling di Mandalika
- Raul Fernandez puas dengan progres timnya dan motor Aprilia yang stabil di tikungan cepat.
- Aprilia memiliki keunggulan di karakter sirkuit seperti Mandalika yang banyak tikungan cepat.
- Raul Fernandez menolak ikut-ikutan strategi tim lain, lebih memilih setup ban sesuai feeling dan pengalaman pribadi.
Lombok Tengah, IDN Times - Pembalap MotoGP, Raul Fernandez dari Trackhouse Racing Aprilia tampil percaya diri usai sesi practice di Sirkuit Mandalika, Jumat (3/10/2025). Meski belum mencatat waktu tercepat, pembalap muda asal Spanyol itu terlihat nyaman dengan motor Aprilia yang disebut makin stabil di tikungan cepat.
Raul mengaku puas dengan progres timnya jelang sesi kualifikasi hari ini, Sabtu (4/10/2025). Menurutnya, Aprilia punya keunggulan di karakter sirkuit seperti Mandalika yang banyak tikungan cepat.
“Saya pikir kami punya stabilitas yang sangat baik di tikungan cepat. Sekarang motor lebih kompetitif di tikungan stop and go, dan di situ setidaknya kami bisa bersaing dengan semua pabrikan,” kata Raul.
Tikungan stop and go adalah jenis tikungan sirkuit dengan kombinasi trek lurus panjang dan tikungan pelan yang menuntut pengereman ekstrem dan akselerasi setelahnya. Raul mengatakan bahwa kombinasi motor Aprilia tahun ini terasa jauh lebih solid dibanding musim sebelumnya.
Meski begitu, pembalap bernomor 25 itu menegaskan dirinya enggan ikut-ikutan strategi tim lain. Ia lebih percaya pada insting dan pengalaman pribadinya untuk menentukan pilihan setup dan ban.
“Kami harus punya ambisi, kami harus mencoba untuk menang di babak pertama atau kedua, karena menurutku dengan ban medium kami sangat kuat,” ucapnya mantap.
1. Performa terbaik di Mandalika
Bagi Raul Fernandez, performa Aprilia kali ini bukanlah kebetulan. Setelah tahun lalu sempat kesulitan di Mandalika, kini timnya tampil lebih kompak dan motor terasa jauh lebih stabil di lintasan. Ia menyebut dua tahun lalu Aprilia juga pernah tampil kuat, dan sekarang mereka menemukan kembali momentum yang sama.
Raul menilai peningkatan ini berasal dari keseimbangan motor di berbagai jenis tikungan. Karakter sirkuit yang memiliki banyak fast corner dan tikungan patah ternyata cocok dengan gaya balapnya.
“Aku pikir kami punya stabilitas yang sangat baik di tikungan cepat,” katanya.
Berkat stabilitas itu, ia merasa bisa menyaingi para pembalap pabrikan besar seperti Ducati dan KTM. Bagi Raul, itu jadi sinyal bahwa Aprilia bukan sekadar kuda hitam musim ini.
“Sekarang motor lebih kompetitif di tikungan stop and go, dan di situ setidaknya kami bisa bersaing dengan semua pabrikan,” ujarnya dengan percaya diri.
2. Antara soft dan medium, dipilih berdasarkan feeling
Soal pilihan ban, Raul ternyata punya prinsip sendiri yang cukup berani. Ia tak mau asal meniru strategi pembalap lain, terutama dalam memilih kompon ban untuk sesi kualifikasi dan race. Menurutnya, ban keras bukan pilihan realistis di Mandalika.
Raul lebih memilih ban soft dan medium, dengan pertimbangan adaptasi dan daya tahan di lintasan yang panas. Ban soft, kata Raul, bisa digunakan untuk sprint race, tapi tidak untuk balapan penuh karena cepat aus.
“Aku akan coba jujur. Bagiku, ban keras bukan pilihan sama sekali. Aku lebih memilih antara soft dan medium,” ujarnya.
Sementara itu, ban medium dianggap masih aman meski butuh waktu untuk panas. Bagi Raul, kejujuran dan keberanian untuk bicara apa adanya lebih penting daripada sekadar mengikuti tren di paddock.
“Butuh sekitar tiga atau empat lap untuk ban medium mencapai suhu ideal,” katanya.
3. Fokus pada target pribadi

Meski dikelilingi tekanan dari pembalap-pembalap top seperti Pecco Bagnaia dan Marc Marquez, Raul memilih fokus pada target pribadinya. Ia tidak ingin larut dalam persaingan psikologis dan justru berusaha membangun mental yang tenang. Bagi pembalap muda ini, kunci utamanya adalah ambisi dan konsistensi.
Raul menyebut bahwa tujuan utamanya adalah memperbaiki posisi di kualifikasi dan tampil maksimal di sprint race. Ia merasa performa tim sudah berada di jalur yang benar, tinggal bagaimana mereka memaksimalkannya di hari Sabtu ini.
“Kami harus punya ambisi, kami harus mencoba untuk menang di babak pertama atau kedua,” ujarnya.
Meski masih perlu penyempurnaan pada setup motor, Raul percaya diri bisa bersaing dengan nama besar lain di grid. Ia juga menegaskan bahwa pendekatan realistis dan rasa percaya diri adalah kombinasi terbaik untuk membangun hasil positif.
“Menurutku dengan ban medium, kami sangat kuat dan kami bisa kembali bertarung untuk posisi yang sangat baik,” tutupnya.