Lombok Tengah, IDN Times - Tiga orang sopir proyek pembangunan infrastruktur Sirkuit Pertamina Mandalika diamankan Satuan Reserse Narkoba Polres Lombok Tengah. Ketiga tiga sopir truk yang diduga terlibat kasus penyalahgunaan narkoba.
Ketiga sopir tersebut inisial AM (46) dan S (35) masing-masing berasal dari Kabupaten Sumbawa Barat. Satu pelaku laki-laki lainnya inisial I (34) asal Lombok Tengah.
Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Lombok Tengah Iptu Hizkia Siagian mengatakan ketiga terduga pelaku narkotika telah ditetapkan polisi sebagai tersangka. Ketiga terduga pelaku itu diamankan bersama barang bukti berupa 19 poket sabu-sabu seberat 10 gram.
"Ketiga terduga itu kami tangkap di dua lokasi berbeda dan telah ditahan," kata Hizkia, Senin (24/1/22).
Hizkia menjelaskan, penangkapan para terduga dilakukan pada Jumat (14/1/2021) pekan lalu sekitar pukul 17.00 WITA. Polisi awalnya mengamankan terduga AM dan S yang merupakan warga Sumbawa Barat.
Terduga AM dan S terduga ditangkap saat hendak menggunakan sabu di pinggir jalan kawasan Mandalika, Desa Kuta Lombok Tengah. "Dari hasil introgasi AM dan S mendapat barang dari seorang warga Kecamatan Jonggat," jelas Hizkia.
Setelah mengamankan kedua terduga pelaku asal Sumbawa Barat, polisi kemudian menangkap terduga I, di pinggir jalan Desa Labulia, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah.
"Saat melakukan penggeledahan di lokasi ditemukan barang bukti berupa serangkaian alat hisap," tambah Hizkia.
Hizkia mengatakan penangkapan itu sebagai upaya kepolisian untuk memberantas penyalahgunaan narkotika di daerah Kawasan Ekonomi Khusus KEK Mandalika. Atas perbuatannya ketiga terduga dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) UU RI NO 35 TAHUN 2009 Tentang menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara Narkotika Golongan I.
"Ketiga terduga pelaku diancam pidana paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun," kata Hizkia.
Selain itu ketiga terduga pelaku juga diancam Pasal 112 ayat (2) UU RI NO 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I diancam pidana penjara paling singkat 4 tahun.