Polisi Selidiki Kasus Video Call Mesum YouTuber Lombok

30 Okt 2022, 09:07 WIB

ILUSTRASI

Lombok Tengah, IDN Times - Kapolsek Jonggat, Iptu Bambang Sutrisno mengatakan, kasus viral video call sex atau video mesum di Lombok Tengah saat ini telah ditangani oleh Satreskrim Polres Loteng. Pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap terduga pelaku yang melakukan penyebaran video tersebut.

"Konfirmasi ke polres, informasi terduga pelaku yang menyebarkan video tersebut ada di Sumbawa. Sehingga saat ini masih dilakukan koordinasi dengan polres setempat," katanya seperti dikutip dari ANTARA pada Minggu (30/10/2022).

1. Warga heboh video tersebar

video call (pexels.com/ivansamkov)

Warga di wilayah Kabupaten Lombok Tengah atau khususnya warganet dihebohkan oleh video call sex yang menyebar di media sosial. Video yang berdurasi 3.07 menit tersebut diketahui merupakan seorang youtuber dan memiliki pengikut yang cukup banyak, yaitu mencapai ribuan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) NTB, T. Wismaningsih Dradjadiah mengatakan pihaknya akan berkoordinasi UPTD PPA Lombok Tengah mengenai kasus ini. Namun, Wismaningsih mengatakan hal itu masuk dalam kekerasan seksual.

"Itu kekerasan berbasis gender online. Nanti saya akan cek dengan yang di Lombok Tengah," kata Wismaningsih dikonfirmasi di Lapangan Sangkareang, Kota Mataram, Sabtu (29/0/2022).

2. Advokasi korban

Media Indonesia

Wismaningsih mengatakan pihaknya akan mengadvokasi korban. Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan UPTD PPA Lombok Tengah. Sementara itu, Koordinator Advokasi dan Pemberdayaan Senyum Puan NTB, Eno Liska Walini juga mengatakan pihaknya akan memberikan advokasi terkait kasus video call mesum yang viral di Lombok Tengah.

"Saat ini dalam proses kita diskusikan dengan kawan-kawan. Akan ada advokasi," kata Eno.

3. Cari celah jangkau korban

Ilustrasi kekerasan seksual terhadap perempuan (IDN Times/Arief Rahmat)

Eno mengaku saat ini belum ada komunikasi dengan korban. Pihaknya masih mencari celah untuk dapat menjangkau korban. Pihaknya bersedia untuk memberikan pendampingan kepada korban.

"Karena kita kekhawatirannya nanti apakah dia merasa korban atau tidak. Kita masih lakukan analisis hukum dan sebagainya," tandas Eno.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.