Izin PT TCN Dicabut, Kawasan Gili Terancam Krisis Air Bersih

Mataram, IDN Times - Kawasan Gili Trawangan dan Gili Meno, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) terancam mengalami krisis air bersih setelah dicabutnya izin PT Tiara Cipta Nirwana (TCN) oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 27 September 2024.
PT TCN merupakan investor yang bekerja sama dengan PDAM Amerta Dayan Gunung, milik Pemda Lombok Utara, menyediakan pasokan air bersih di Gili Trawangan. Pencabutan izin pengeboran pipa bawah laut di Gili Trawangan karena melanggar aturan. Pemprov NTB sedang mencari solusi agar destinasi wisata yang menjadi surga para turis di Pulau Lombok itu, tidak mengalami krisis air bersih.
"Ada pertemuan lanjutan dalam dua hari ini. Kita dorong pemerintah Lombok Utara untuk melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait. Harapan kita pemanfatan air itu bisa tetap berjalan. Karena memang tidak ada alternatif lain," kata Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda NTB Fathul Gani di Mataram, Selasa (8/10/2024).
1. Butuh kajian mencari sumber mata air ramah lingkungan

Fathul menjelaskan Pemda sedang berpikir untuk mencari solusi terbaik untuk mengatasi ancaman krisis air bersih di Gili Trawangan. Pemda NTB bersama Lombok Utara sedang memikirkan mencari solusi penyiapan air bersih yang ramah lingkungan tanpa dilakukan pengeboran.
"Tetapi ini tidak bisa serta merta namun butuh kajian dan waktu. Karena melihat kajian-kajian kita tidak bisa terlalu berharap juga untuk pengeboran. Tentu namanya pengeboran pasti ada dampak-dampaknya. Itu yang kita minimalisir kedepan," jelasnya.
Menurutnya, pasokan air bersih di Gili Trawangan sangat dibutuhkan. Selain untuk memenuhi kebutuhan warga setempat, juga untuk menjamin kelangsungan usaha pariwisata. Karena Gili Trawangan merupakan destinasi wisata yang menjadi tujuan wisatawan mancanegara dan domestik.
"Itu yang sedang kita carikan solusi bagaimana supaya air tetap bisa mengalir, syarat syarat lingkungan bisa terpenuhi. Maka alternatif jangka menengah. Kita akan lanjutkan pertemuan ini dengan pemerintah Lombok Utara," ucap Fathul.
2. Dispar NTB khawatir berdampak pada kunjungan wisatawan

Kepala UPT Gili Tramena Dinas Pariwisata (Dispar) NTB Mawardi mengatakan apabila pasokan air bersih dihentikan PT TCN, maka akan berdampak pada kunjungan wisatawan. Sehari saja tidak ada pasokan air bersih di Gili Trawangan, maka akan berdampak luas pada sektor pariwisata.
"Yang kami khawatirkan dampak pariwisata itu. Target kunjungan wisatawan yang 2,5 juta tahun ini bisa tidak terpenuhi," kata Mawardi.
Untuk memenuhi pasokan air bersih di Gili Trawangan dilakukan dengan penyulingan air laut menjadi air bersih oleh PT TCN bekerja sama dengan PDAM Amerta Dayan Gunung. PT TCN melakukan pengeboran, kemudian air laut dialirkan menggunakan pipa lalu diolah menjadi air bersih.
3. Ribuan turis berkunjung ke Gili Trawangan setiap hari

Mawardi menyebutkan ribuan turis berkunjung ke Gili Trawangan setiap hari. Jika pasokan air bersih dihentikan, maka turis tidak akan mau datang ke Gili Trawangan.
"Jadi pengaruhnya ke kunjungan wisatawan nantinya. Orang ngapain ke Gili kalau tidak ada airnya," jelasnya.
Pada bulan Oktober ini, kunjungan wisatawan ke Gili Trawangan masuk masa low season. Angka kunjungan wisatawan sekitar 2.000 orang per hari. Menjelang akhir tahun pada Desember mendatang, kunjungan wisatawan akan meningkat.
"Untuk itu, kita berharap ada solusi terkait masalah ini karena air adalah kebutuhan pokok," harapnya.