TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bupati Lotim Minta Timbangan di Pasar Hewan Masbagik Ditiadakan

Timbangan manual dinilai merugikan peternak

sapi ternak warga Lombok Timur yang sudah sembuh dari PMK (Dok pribadi/Supardi)

Lombok Timur, IDN Times - Bupati Lombok Timur H M Sukiman Azmy meminta kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Diskeswan) Lombok Timur untuk mengevaluasi timbangan yang ada di Pasar hewan Masbagik. Sebab timbangan yang gunakan saat ini masih menggunakan timbangan manual.

"Evaluasi pasar hewan. Bertahun-tahun menggunakan timbangan manual, timbangan itu juga sudah 10 tahun tidak pernah kalibrasi," ungkapnya saat rapat koordinasi dengan semua OPD lingkup Pemkab Lombok Timur, Selasa (14/2/2023).

1. Timbangan manual hanya menguntungkan para pembeli

dokumen pribadi

Timbangan manual tersebut dikatakannya hanya akan menguntungkan pihak pembeli saja dan merugikan para peternak. Sebab timbangan yang ada saat ini dinilai tidak akurat dan tepat. 

Penggunaan timbangan manual itu juga dapat bisa menghilangkan berat badan hewan ternak yang dijual, khususnya pada sapi ternak. Di mana dalam temuannya hampir 50-100 kilogram berat sapi yang hilang karena menggunakan timbangan manual tersebut.

"Kami minta itu dievaluasi dan jangan lagi menggunakan timbangan manual, silakan gunakan timbangan digital," tegasnya.

Baca Juga: Porprov NTB 2023, Bupati Lotim: Berikan Fasilitas Terbaik untuk Atlet

2. Bupati Lotim minta penimbangan dihentikan

idn times

Bahkan dirinya juga meminta kepada Diskeswan agar meniadakan timbangan baik digital maupun manual dalam proses jual beli sapi ternak di pasar hewan Masbagik. Hal itu untuk mengurangi kecurangan yang mengakibatkan kerugian kepada pada peternak.

Ia meminta agar mengembalikan cara lama yakni dengan cara tawar menawar langsung antara pembeli dan penjual, tanpa menggunakan timbangan. Dengan begitu para penjual bisa menjual sapinya dengan harga yang diinginkan dan menguntungkan kedua belah pihak.

"Kasihan peternak kita, sudah capek cari rumput kemudian ketika dijual berdasarkan berat ternak malah beratnya tidak sesuai bahkan banyak yang hilang beratnya," ucapnya.

Terkait banyaknya berat sapi yang hilang, dirinya menduga ada permainan antara pembeli dengan petugas yang melakukan penimbangan sapi. Sehingga ia meminta agar para petugas di pasar hewan dan Kabid yang menangani hal itu ikut dievaluasi .

3. Pengunaan timbangan manual karena timbangan digital sedang rusak

dokumen pribadi

Sementara itu Kepala Diskeswan Lombok Timur H Masyhur menyampaikan bahwa masih digunakannya timbangan lama itu dikarenakan timbangan digital yang ada di pasar Masbagik saat ini sedang diperbaiki.

"Maunya Pak Bupati agar timbangan itu kita ganti dengan yang digital, tapi timbangan digital ini mudah sekali dia rusak. Sudah berapa kali kita perbaiki itu. Kami juga sudah minta timbangan digital baru di pusat, mudahan tahun ini bisa terealisasi," ungkapnya.

Meski masih menggunakan timbangan lama, akan tetapi timbangan itu dinilai masih normal dan sejauh ini penimbangan sapi di pasar hewan aman-aman saja. Bahkan dirinya menginginkan kedua model timbangan itu bisa aktif digunakan, baik timbangan gital maupun manual.

Sementara terkait adanya dugaan permainan penimbangan berat sapi di pasar hewan, pihaknya akan meninjau dan menelusuri adanya informasi terkait hal itu. 

"Kita akan telusuri dulu informasi itu," singkatnya

Baca Juga: Cerita Mistis Simpang 4 Pores, Lokasi Hanyutnya Bocah di Lotim

Verified Writer

supardi ardi

Saya suka menulis dan jalan-jalan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya