Akses Sulit, Warga Difabel Lotim Merasa Didiskriminasi
Kelompok difabel merasa tak diperhatikan oleh pemerintah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lombok Timur,IDN Times - Lembaga Independen Disabilitas Indonesia (LIDI) Fondation mengeluhkan masih terjadinya diskriminasi terhadap kelompok difabel di Lombok Timur (Lotim). Hal itu terlihat dari kurangnya akses yang ramah difabel di sejumlah layanan publik, seperti kantor bupati dan kantor-kantor pemerintahan lainnya di Lombok Timur.
Ketua LIDI Fondation Lalu Wisnu Pradipta menyampaikan akses bagi difabel di Kantor Bupati Lombok Timur terkesan dibeda-bedakan. Di mana akses masuk bagi kaum difabel ini diletakkan di pojok, tidak buatkan di pintu utama Kantor Bupati Lotim.
"Kenapa dibeda-bedakan. Makanya kami ini merasa ada unsur diskriminasi antara kami dengan yang lain," ungkapnya.
Baca Juga: Seorang Bocah dari Tanjung Luar Lotim Tewas Terseret Ombak
1. Akses untuk difabel dipergunakan untuk parkir mobil dinas
Diakui, akses bagi difabel sebenarnya sudah ada, akan tetapi sejak satu tahun terakhir ini akses tersebut malah digunakan sebagai tempat parkir mobil dinas salah seorang pejabat. Sehingga akses tersebut tidak bisa dilalui.
Karena akses tersebut tertutup, karena dijadikan sebagai tempat parkir. Pihaknya seringkali mengandalkan bantuan orang lain jika berkunjung ke kantor bupati melalui akses lain atau akses orang normal.
"Padahal akses ini kan sudah ada, kita tidak bisa mandiri dong kalau dibantu orang lain dan apa gunanya akses yang ada," tegasnya.
Baca Juga: Warga Desa Pesanggrahan Lotim Diteror dan Digigit Monyet
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.