TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Siswa SMKN 1 Selong Ciptakan Sejumlah Inovasi Produk di Dunia Usaha

Menghasilkan miliaran rupiah per tahun melalui BLUD

Sejumlah siswa SMKN 1 Selong melakukan praktek penggunaan mesin bubut besi (IDN Times/Ruhaili)

Lombok Timur, IDN Times - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Selong di Lombok Timur (Lotim) merupakan salah satu SMK di NTB yang terus berupaya melakukan inovasi. Fokus pada bidang teknologi, konstruksi, mesin dan desain interior, SMK Negeri 1 Selong melahirkan banyak produk teknologi, wirausaha baru, serta lulusan yang kompeten dibidang teknik konstruksi, desain interior dan teknik permesinan. 

SMK terus dituntut berinovasi dalam melahirkan wirausahawan baru serta calon pekerja yang kompeten di bidangnya. Oleh sebab itu sistem pengelolaan dan kurikulum pembelajaran SMK terus dilakukan penyesuaian. Salah satunya menerapkan sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan kurikulum berbasis proyek ril. 

BLUD SMK sendiri merupakan unit kerja pada satuan kerja perangkat daerah di lingkungan pemerintah daerah provinsi yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Terutama peserta didik berupa barang atau jasa tanpa mengutamakan mencari keuntungan. SMKN 1 Selong merupakan salah satunya.

Baca Juga: Seorang Warga Lombok Timur Tewas Tersambar Petir

1. Terapkan pembelajaran teaching factory

Sejumlah mesin produksi, hasil karya siswa SMKN 1 Selong (IDN Times/Ruhaili)

Dalam proses pembelajaran, SMK Negeri 1 Selong menerapkan pembelajaran teaching factory. Artinya yaitu model pembelajaran yang berbasis pada produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri.

Pembelajaran teaching factory di SMK N 1 Selong dilaksanakan melalui sistem blok, sehingga memaksimalkan siswa dalam belajar dan menghasilkan karya. Setiap pekan masing-masing kelas akan dikelompokkan untuk mengikuti proses pembelajaran teaching factory.

"Di situ mereka berkarya membuat produk, bisa jadi selesai dalam satu pekan itu bisa langsung dipasarkan. Atau bisa mengikuti segala macam perlombaan dan event ekskul atau pameran, jadi bisa maksimal," terang Tim Humas SMK N 1 Selong, Endang Susilowati.

Selain teaching factory diterapkan juga kelas kewirausahaan. Di kelas ini, bukan hanya siswa, tetapi semua anggota keluarga besar di SMK, mulai dari guru dan siswa digalakkan dan diberikan sosialisasi agar sama sama bisa menghasilkan peluang kerja dan usaha.

"Mereka itu satu siswa bisa satu usaha, hal ini juga bagian dari 11 strategi gemilang karya yang digalakkan pemerintah Provinsi NTB," terangnya.

2. Melahirkan banyak karya

Produk mebel yang dihasilkan siswa SMKN 1 Selong (IDN Times/Ruhaili)

Dari hasil pembelajaran factory ini, SMKN 1 Selong bisa melahirkan banyak karya. Di jurusan teknik mesin misalnya, siswa sudah mampu memproduksi berbagai macam alat mesin, seperti mesin perontok jagung, pencacah rumput, pengupas kulit kopi dan yang terbaru produksi mesin sangrai kopi. 

Untuk jurusan bangunan, konstruksi dan properti sudah menghasilkan berbagai macam produk. Di antaranya konstruksi beton, bahan-bahan bangunan seperti batako, paving block dan produk bahan bangunan lainnya. Sedangkan properti bisa menciptakan desain interior untuk kebutuhan rumah tangga dan perhotelan. Produknya seperti bathroom set, kitchen set, lemari, dan produk properti lainnya.

"Karena bisa produksi sendiri, meja, kursi siswa dan guru tidak lagi kita pesan dari luar, kita menggunakan produk dari siswa," ungkap Endang.

Selain dari teaching factory, untuk wirausaha SMKN 1 Selong sudah bisa menyewakan jasa. Contohnya penyewaan gedung, penyewaan toko serbaguna, membuka lahan parkiran umum kantin, laboratorium komputer, jasa service kendaraan bermotor dan unit usaha lainnya.

"Ini sudah berjalan 2 tahun, hasilnya dikelola langsung oleh sekolah melalui sistem BLUD," imbuhnya.

3. Hasilkan miliaran rupiah dari BLUD

Alat praktikum siswa SMKN 1 Selong (IDN Times/Ruhaili)

Seluruh oeprasional dan modal produksi dari pembelajaran teaching factory tersebut sepenuhnya dibiayai oleh BLUD. Setiap tahunnya SMK N 1 Selong menghasilkan lebih dari Rp3 miliar dari pengelolaan BLUD. Sumbernya dari sewa jasa, produk yang dihasilkan serta iuran dari siswa.

Endang mengatakan bahwa produksi dari teaching factory ini tetap berkelanjutan. Karena didukung dan difasilitasi sepenuhnya dari kas BLUD, sehingga produksi tetap berkelanjutan. 

"Produk yang dihasilkan oleh siswa sudah banyak yang order, seperti mesin pencacah rumput dipesan dari kelompok tani yang ada di Aikmel, produk mereka juga banyak dipesan bapak dan ibu guru seperti produk terali, gerbang serta jasa untuk pemasangan baja ringan," tuturnya.

Baca Juga: Polres Lotim Buru Perekam Video Persekusi Remaja Diduga Berbuat Mesum

Berita Terkini Lainnya