Cegah LSD, NTB Batal Datangkan 500 Sapi Impor Australia dari Tangerang
ilustrasi sapi Australia (unsplash.com/Daniel Quiceno M)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - PT Artha Begawan Nusantara batal mendatangkan 500 ekor sapi impor Australia dari Tangerang Banten. PT. Artha Begawan Nusantara merupakan investor yang bekerja sama dengan Pemprov NTB untuk mengelola Rumah Potong Hewan (RPH) Banyumulek, Lombok Barat.
"Gak jadi rencana mendatangkan 500 ekor itu. Karena Pulau Jawa dan Sumatera daerah yang kena Lumpy skin diseses (LSD)," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi NTB Muhammad Riadi dikonfirmasi di Mataram, Kamis (16/11/2023).
1. Sapi impor dari Australia yang diturunkan di Tangerang
Ilustrasi hewan kurban. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum).Riadi menjelaskan 500 ekor sapi yang akan didatangkan dari Tangerang merupakan sapi impor Australia. Hanya saja, sapi tersebut diturunkan di Tangerang.
"Karena wilayah Pulau Jawa terjangkit penyakit LSD, Kementerian Pertanian melarang dibawa ke NTB. "Tansaksinya tidak boleh dari daerah yang terinfeksi ke daerah yang masih bebas. NTB daerah yang masih bebas penyakit LSD," tutur Riadi.
Baca Juga: KSPN Tuntut UMP NTB 2024 Minimal Rp2,5 Juta
2. Hasil analisis berisiko tinggi
Ilustrasi penanganan penyakit LSD. (dok. Balai Karantina Pertanian Semarang)Berdasarkan hasil analisis risiko, rencana mendatangkan 500 ekor sapi dari Tangerang itu kategori risiko tinggi (high risk). Sesuai ketentuan, tidak boleh sama sekali melalulintaskan ternak dari daerah terjangkit LSD ke daerah yang bebas LSD.
"Kalau low risk, boleh dari daerah terinfeksi ke daerah yang bebas. Tapi treatment-nya kita perhatikan. Kalau high risk gak boleh walaupun ada treatment. Makanya gak jadi kita datangkan 500 ekor sapi dari Tangerang," terang mantan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) NTB ini.
3. Disarankan impor sapi langsung dari Australia
Kepala Disnakeswan Provinsi NTB Muhammad Riadi. (IDN Times/Muhammad Nasir)Riadi menambahkan pihaknya sudah menyarankan investor mendatangkan sapi impor langsung dari Australia. Karena beberapa negara bagian di Australia bebas penyakit LSD.
"Memang dia mau impor dari Australia juga. Kita daerah bebas LSD sehingga sangat memungkinkan masuk ke sini. Cuma pelabuhan kita tidak siap. Tidak ada pelabuhan sapi di NTB," ucap Riadi.
Baca Juga: Investor Jajaki Pembangunan PLTB di Lombok Senilai Rp1,8 Triliun
