Produksi Garam di NTB Menurun Akibat Cuaca Ekstrem
Harga sekarung garam Rp350 ribu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Produksi garam di Nusa Tenggara Barat(NTB) dalam satu tahun terakhir menurun drastis. Hal ini merupakan akibat atau pengaruh cuaca ekstrem yang melanda wilayah Indonesia.
"Berdasarkan data, jumlah produksi garam di NTB di tahun 2022 sebanyak 86.429 ton. Angka ini menurun sebanyak 29 ribu ton dari produksi tahun 2021. Produksi menurun karena cuaca ekstrem. Memang sekarang masuk kemarau, tapi hujan kan masih turun," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, Muslim, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (29/4/2023).
Baca Juga: Tarif Parkir Mahal, Dispar NTB Khawatir Wisatawan Kapok ke Mandalika
1. Harga jual garam naik
Dia mengatakan turunnya produksi garam tidak hanya terjadi di NTB, namun juga di semua daerah di Indonesia.
"Penurunan ini karena hujan yang berkepanjangan, sehingga petani garam di beberapa wilayah tak berproduksi," kata Muslim.
Dampak dari menurunnya produksi garam tersebut yaitu stok garam yang ada di gudang petani terserap semuanya ke pasar. Tak hanya terserap maksimal, harga jualnya juga naik dari harga sebelumnya.
Baca Juga: 30 Mahasiswa NTB Dipulangkan dari Sudan karena Situasi Perang
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.