TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pekerja di Mandalika Harus Perhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

80 persen tenaga kerja merupakan warga lokal 

Pekerja di kawasan Mandalika (dok ITDC)

Mataram, IDN Times – Salah satu proyek yang tengah berjalan di kawasan Mandalika adalah Mandalika Urban and Tourism Infrastructure  Project (MUTIP). Ini merupakan proyek pembangunan infrastruktur dasar dan fasilitas pariwisata di  kawasan The Mandalika yang dibiayai oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Dalam pengerjaannya, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia  Tourism Development Corporation (ITDC) berupaya menerapkan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai standar kerja dalam setiap  proyek yang dikerjakan di dalam kawasan.

Saat ini, terdapat 741 pekerja proyek tergabung dalam penyelesaian MUTIP yang berasal dari berbagai daerah. di mana lebih dari 80 persennya merupakan tenaga kerja asal NTB, termasuk berasal dari desa penyangga The Mandalika.

“Selaku pengelola kawasan, sangat penting bagi kami untuk selalu memastikan dan memperhatikan K3 serta meningkatkan  efektivitas perlindungan K3 yang terukur bagi para pekerja di The Mandalika, sehingga dapat mengurangi dan mencegah kecelakaan dan penyakit akibat bekerja, serta menciptakan  lingkungan tempat kerja yang nyaman dan aman untuk mendorong produktivitas pekerja,” ujar General Manager The Mandalika Bram Subiandoro dalam siaran pers yang diterima pada Jumat (21/10/2022).

Baca Juga: Berkas Perkara Korupsi Dana Kapitasi Puskesmas Babakan Dilimpahkan

1. Pekerja dibekali alat pelindung diri 

Pekerja di kawasan Mandalika (dok ITDC)

Setiap pekerja dibekali dengan alat pelindung diri (APD) berupa safety helmet, vest, sarung  tangan, kaca mata proyek dan safety shoes. Untuk memastikan tingkat kesehatan pekerja, para  pekerja diberikan vitamin dan fasilitas pemeriksaan kesehatan rutin setiap satu minggu sekali.

Sebelum melaksanakan pekerjaan, para pekerja melakukan sejumlah kegiatan seperti mendapatkan pengarahan dan safety briefing dari kepala proyek, membersihkan lokasi kerja sebelum melakukan kegiatan proyek, dan menguji alat-alat kerja yang akan digunakan. Hal ini  untuk memastikan terpenuhinya K3 bagi para pekerja proyek dan penyelesaian pekerjaan secara  optimal setiap harinya.

2. Berikan kesadaran kepada semua pekerja 

Pekerja di kawasan Mandalika (dok ITDC)

Penerapan K3 dalam operasional perusahaan maupun konstruksi dinilai efektif untuk memberikan  kesadaran lebih bagi para pekerja. Terutama tentang risiko dan bahaya dalam bekerja.

Ini juga dapat mengurangi stres para  pekerja, serta dapat meningkatkan kinerja dan loyalitas pekerja. Penerapan K3 juga merupakan  komitmen kami dalam mewujudkan zero accident dalam setiap kegiatan konstruksi.

“Selain itu hal ini juga menjadi bentuk ketaatan Perusahaan terhadap prinsip Corporate Social Responsibility (CSR) serta upaya dalam menjaga reputasi,” jelas Bram.

Baca Juga: Polisi yang Namanya Dicatut dalam Kredit Fiktif BPR NTB Ikuti Sidang

Verified Writer

Yerin Shin

Keep happy & healthy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya