Waspada! 45 Warga NTB Ditipu dengan Modus Pengobatan Ida Dayak
Warga menyetor uang pendaftaran masing-masing Rp250 ribu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta masyarakat harus waspada dan hati-hati mengenai modus penipuan pengobatan alternatif yang mencatut nama Ida Dayak. Dalam broadcast yang beredar, masyarakat diminta membayar biaya pendaftaran untuk pengobatan Ida Dayak di Kota Mataram sebesar Rp250 ribu per orang.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) telah menelusuri informasi mengenai rencana pengobatan Ida Dayak di Gedung Al Ihsan Kota Mataram pada awal Mei ini. Bakesbangpoldagri NTB memastikan itu adalah informasi hoaks. Sebanyak 45 orang warga NTB telah menjadi korban, mengeluarkan uang pendaftaran masing-masing sebesar Rp250 ribu.
"Ada 45 orang sudah mendaftar mengeluarkan Rp250 ribu per orang. Dari hasil penelusuran, tidak ada izin keramaian di Gedung Al Ihsan untuk pengobatan Ibu Ida Dayak," kata Sekretaris Daerah (Sekda) NTB Lalu Gita Ariadi di Mataram, Selasa (2/5/2023).
Baca Juga: Bukan Demo, Serikat Pekerja Mataram Rayakan May Day dengan Makan Bakso
1. Belum ada kepastian pengobatan Ida Dayak di Lombok
Gita menjelaskan sejak adanya informasi yang beredar di media sosial bahwa Ida Dayak akan melakukan pengobatan alternatif di Kota Mataram, dirinya langsung meminta Bakesbangpoldagri NTB mengecek kebenaran informasi tersebut. Bakesbangpoldagri NTB diminta menghubungi Liaison Officer (LO) atau naradamping dan contact person Ida Dayak.
Gita juga meminta Bakesbangpoldagri NTB mengecek kebenaran informasi yang mengatakan bahwa Ida Dayak berasal dari Kelurahan Sayang-Sayang, Kota Mataram. Tim Bakesbangpoldagri NTB sudah turun ke lokasi dengan berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan lurah setempat.
"Masih belum mendapatkan kepastian baik tentang rencana kedatangan maupun status Ibu Ida Dayak," kata Gita.
Baca Juga: Sirkuit MXGP Selaparang Lombok Ditargetkan Rampung Pertengahan Juni