TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terungkap! Hasil Autopsi Guru TK di Mataram yang Dibunuh Kekasihnya 

Ditemukan luka dari bagian kepala hingga paha korban

Tersangka pembunuhan guru TK inisial S (41) saat digiring ke ruang tahanan Mapolres Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Penyebab meninggalnya seorang guru TK inisial R di wilayah Gunungsari beberapa waktu lalu semakin terang benderang seiring keluarnya hasil autopsi Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB, Senin (15/8/2022).

Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa mengatakan hasil autopsi jenazah korban R sinkron dengan hasil pemeriksaan dan pengakuan tersangka.

"Semua hasil otopsi yang kami dapatkan berkesesuaian dengan hasil pemeriksaan dan keterangan tersangka yang saat ini sudah berhasil diamankan," kata Kadek.

Baca Juga: Gubernur Tunjuk Komandan Lapangan WSBK, Broker Hotel Jadi Atensi 

1. Ditemukan luka dari bagian kepala hingga paha korban

Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kadek mengungkapkan berdasarkan hasil autopsi yang diterima dari Tim Forensik RS Bhayangkara Polda NTB, ditemukan luka di bagian kepala belakang kiri dan kanan. Kemudian luka pada bagian mata, dagu, dan hidung. Selain itu, luka lebam di bagian paha kiri dan kanan serta pada kedua tangan korban. Selanjutnya, di bagian mulut terdapat gigi korban bagian kiri bawah patah.

"Ini sesuai dengan hasil penyelidikan dan pemeriksaan kami serta beberapa pengakuan tersangka," terang Kadek.

Kadek menjelaskan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tersangka, ia sempat memukul bagian mulut korban sebelum digeret ke kamar mandi. Setelah digeret ke kamar mandi, pelaku kemudian membenturkan kepala korban ke tembok kamar mandi.

"Ini terlihat dari hasil autoupsi yang menemukan luka memar di bagian kepala kiri dan kanan korban," ungkapnya.

2. Korban sempat memberikan perlawanan tapi tak berkutik setelah tangan dan leher diikat

Ilustrasi pembunuhan (IDN Times/Mia Amalia)

Di samping itu, kata Kadek, ditemukan beberapa tanda-tanda bahwa korban sebelumnya sempat memberikan sedikit perlawanan. Namun akhirnya tak bisa berkutik setelah pelaku mengikat leher, mulut dan kedua tangan korban dengan dua tali. Pelaku menggunakan kain mengikat korban dengan dua tempat ikatan.

"Ini sangat sesuai dari hasil olah TKP bahwa saat itu kami menemukan dua buah tali yang terikat pada tangan dan leher dengan menutupi mulut dan hidung korban," bebernya.

Akibat ikatan tersebut, korban tidak bisa bernapas dan tidak kuat menahan rasa sakit pada bagian kepala, mulut, mata dan hidung. Sehingga korban meninggal dunia.

"Kami sedang melengkapi hasil pemeriksaan serta hasil autopsi, semoga dalam waktu dekat semuanya bisa rampung," tandas Kadek.

Baca Juga: Pria Paruh Baya di Lombok Tenggelam saat Mencari Ikan di Bendungan 

Berita Terkini Lainnya