TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

RAPBD Perubahan 2022, NTB Defisit Anggaran Rp646 Miliar 

Target PAD tidak dinaikkan

ilustrasi APBD (IDN Times/Aditya Pratama)

Mataram, IDN Times - Pemprov NTB mengajukan Rancangan Perubahan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2022 dalam rapat paripurna di DPRD NTB, Jumat (19/8/2022). Dalam RAPBD Perubahan 2022, Pemprov NTB menargetkan pendapatan daerah sebesar Rp5,48 triliun.

Sedangkan belanja daerah direncanakan sebesar Rp6,127 triliun. Sehingga, APBD Perubahan 2022 mengalami defisit sebesar Rp646 miliar. "Terjadi defisit sebesar Rp646 miliar rupiah lebih, yang ditutupi dari Silpa tahun berjalan dan pinjaman daerah," kata Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah.

Baca Juga: Pendaki Kelahiran Israel Jatuh dari Puncak Rinjani saat Foto-foto

1. Target PAD tidak berubah

Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah. (dok. Diskominfotik NTB)

Wagub menjelaskan perubahan pendapatan daerah tahun anggaran 2022 direncanakan sebesar Rp5,480 triliun lebih. Atau terjadi peningkatan sebesar 1,51 persen dibandingkan dengan APBD murni 2022 sebesar Rp5,399 triliun lebih.

Dari tiga komponen pendapatan daerah, hanya pendapatan transfer dan lain-lain pendapatan yang sah ditargetkan meningkat. Sedangkan pendapatan asli daerah (PAD) direncanakan tidak berubah. Besaran PAD pada anggaran perubahan ditetapkan sama dengan anggaran murni sebesar Rp2,571 triliun lebih.

Sedangkan pendapatan transfer direncanakan meningkat sebesar 2.38 persen yang semula pada APBD murni 2022 berjumlah Rp2,819 triliun lebih menjadi Rp2,886 triliun lebih. Kemudian lain-lain pendapatan daerah yang sah, juga direncanakan mengalami peningkatan yang semula berjumlah Rp8,011 miliar lebih menjadi Rp22,594 miliar lebih atau sebesar 182 persen.

2. Belanja daerah naik jadi Rp6,127 triliun

Mata uang Rupiah (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Untuk perubahan belanja daerah tahun anggaran 2022, kata Rohmi direncanakan sebesar Rp6,127 triliun lebih. Jumlahnya bertambah Rp165 miliar lebih dari APBD 2022, yang semula sebesar Rp5,961 triliun lebih, atau meningkat sebesar 2,78 persen.

Selain itu, perubahan pembiayaan daerah tahun anggaran 2022, diproyeksikan Rp646 miliar lebih. Jumlah ini meningkat dari APBD murni 2022, yang semula berjumlah Rp562 miliar lebih. Terjadi peningkatan sebesar Rp84 miliar atau naik sekitar 14.96 persen.

Rohmi mengatakan pada tahun 2022, merupakan tahun yang cukup monumental bagi penyelenggara pemerintahan di wilayah NTB. Beberapa perhelatan berskala internasional yang dimulai dengan penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Mandalika, hingga suksesnya MXGP Samota di Pulau sumbawa, membawa kebanggaan bagi NTB. Dimana, nama NTB semakin dikenal di kancah internasional.

"Hal ini baik secara langsung ataupun tidak langsung tentunya memberi dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah kita," kata Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi NTB ini.

Pertumbuhan ekonomi provinsi NTB pada triwulan II-2022 tumbuh sebesar 5,99 persen. Pertumbuhan ini dinilai cukup signifikan.

Baca Juga: Mahasiswa UIN Mataram Ditemukan Meninggal di Posko KKN 

Berita Terkini Lainnya