Produksi Jagung NTB 2,4 Juta Ton, Petani Dipastikan Tak Rambah Hutan
Pelabuhan ekspor jagung dibangun di Sumbawa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat jumlah produksi jagung pada tahun 2022 sebanyak 2,4 juta ton. Dari produksi sebanyak itu, sebagian besar dikirim ke luar daerah dan diekspor ke luar negeri.
Distanbun Provinsi NTB memastikan petani tidak merambah hutan untuk penanaman jagung. Karena pihaknya, tidak akan memfasilitasi petani bantuan sarana prasarna produksi dan pupuk subsidi.
"Selama ini kita tetap konsisten tidak ada bantuan fasilitasi untuk para petani yang memanfaatkan area bukan peruntukannya (kawasan hutan)," kata Kepala Distanbun Provinsi NTB Fathul Gani dikonfirmasi di Mataram, Kamis (12/1/2023).
Baca Juga: Jalur Eks Bandara - Monumen Tembolak Bakal Dijadikan Pusat Kuliner NTB
1. Distanbun dan Dinas LHK tetap koordinasi
Fathul menjelaskan Distanbun Provinsi NTB bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi NTB tetap melakukan koordinasi untuk mencegah petani yang merambah hutan untuk menanam jagung. Distanbun Provinsi NTB sendiri, memastikan tidak akan memfasilitasi petani yang merambah hutan untuk tanaman jagung.
"Kita dengan Dinas LHK tetap koordinasi. Komitmen kita sama, jangan sampai petani melakukan perambahan hutan untuk mencari keuntungan sesaat," terangnya.
Menurut Fathul, perambahan hutan untuk tanaman jagung berdampak luar biasa terhadap kerusakan lingkungan. Sehingga, para petani diarahkan menanam jagung pada lahan kurang produktif dan tanah tegalan, bukan di kawasan hutan.
Baca Juga: Sungai Tercemar Mikroplastik, Wagub: Produsen Sampah Tanggung Jawab!