TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times
© 2024 idntimes.com by IDN Media
Home News NTB

Polda NTB Temukan Pemilik Akun TikTok Nenek Mandi Lumpur 

Pemilik akun merupakan pasangan suami istri

Anggota Subdit IV Ditreskrimum Polda NTB dan Tim Subdit V Ditreskrimsus Polda NTB saat turun ke lokasi pembuatan konten TikTok mandi lumpur di Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah. (dok. Polda NTB)
Verified
Muhammad Nasir

Mataram, IDN Times - Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB) menemukan pemilik akun TikTok @intan_komalasari92 yang membuat konten nenek mandi lumpur di Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah. Sebelumnya, fenomena mengemis online sambil mandi lumpur di aplikasi TikTok mendapatkan kecaman tajam dari warganet di dunia maya.

Sejumlah media memberitakan ada unsur eksploitasi pada peristiwa tersebut. Ada juga yang mengatakan bahwa hal itu menciderai nilai kemanusiaan. Sehingga, Subdit IV Ditreskrimum Polda NTB didampingi Tim Subdit V Ditreskrimsus Polda NTB melakukan investigasi terhadap peristiwa tersebut.

Baca Juga: Ngemis Online Mandi Lumpur di TikTok, Pemilik Akun Diduga dari Lombok 

1. Pemilik akun merupakan pasangan suami istri

Kolam tempat mandi lumpur dalam konten TikTok yang sempat viral. (dok. Polda NTB)

Kemudian anggota Subdit Siber Ditreskrimsus Polda NTB berkoordinasi dengan Subdit IV Ditreskrimum untuk melakukan penyelidikan terhadap akun TikTok tersebut. Hasilnya, pada Selasa (17/1/2023), polisi menemukan keberadaan pemilik akun TikTok @intan_komalasari92 berada di Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah.

Pemilik akun TikTok dan beberapa perempuan renta atau nenek-nenek yang live itu dilakukan pemeriksaan terhadap di Polres Lombok Tengah.

"Pemilik akun tersebut merupakan pasangan suami istri, masing-masung berinisial SAH dan IK," kata Kepala Bidang Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto di Mataram, Rabu (18/1/2023).

2. Ada kesepakatan bagi keuntungan antara pemilik akun TikTok dengan pemeran konten mandi lumpur

Mandi lumpur live di TikTok. (@intan_komalasari92)

Sedangkan tiga orang yang pernah tampil live mandi lumpur di akun TikTok @intan_komalasari92, masing-masing inisial LS (49), IR (54) dan HRT (43). Semuanya merupakan perempuan. Artanto mengungkapkan, beberapa orang yang tampil live mandi lumpur di akun TikTok tersebut memiliki hubungan keluarga secara langsung dengan pemilik akun.

Kemudian, beberapa orang lainnya adalah tetangga rumah dari pemilik akun tersebut. Berdasarkan hasil klarifikasi, sejumlah warga yang tampil pada akun TikTok tersebut mengaku dilakukan tanpa ada paksaan. Itu bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari gift yang diberikan oleh penonton dengan kesepakatan bagi hasil dengan pengelola akun TikTok.

3. Polda NTB tetap lakukan penyelidikan

Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Meski begitu, Polda NTB akan tetap melakukan penyelidikan terhadap peristiwa tersebut. Demi terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif di NTB.

"Hal ini dapat menimbulkan kegaduhan dan salah persepsi dari warga, sehingga dapat mengganggu Kamtibmas. Oleh karena itu, kami harap warga agar lebih cerdas bermedsos, supaya tidak menimbulkan kegaduhan," tandas Artanto.

Baca Juga: NTB Telusuri Informasi Dugaan Eksploitasi Nenek Mandi Lumpur di TikTok

Topik:
tiktok
live
mandi
mandi air
lumpur
polisi
pengemis
NTB
Berita Terkini Lainnya

78 Anak Muda NTB Magang ke Jepang, Gaji hingga Rp15 Juta per Bulan

Semester I 2023, Bandara Lombok Catat Jumlah Penumpang 1,1 Juta Orang

Seorang Pria di Bima Ditemukan Tewas Tergantung di Pohon

Gubernur NTB Tak Ingin Tinggalkan Utang saat Masa Jabatan Berakhir

4.245 Hektare Lahan Tembakau di Lotim Terancam Gagal Panen

Istri Keguguran, Pria di Bima ini Malah Perkosa Bocah 10 Tahun

Jemaah Haji Bima yang Meninggal di Makkah Terus Bertambah

Keturunan Raja Cakranegara Minta Dilibatkan soal Harta Karun Lombok 

MGPA Atur Strategi untuk Mendongkrak Penonton MotoGP 2023

Respons Gubernur NTB soal Pemulangan Harta Karun Dijarah Belanda