TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Petani Perempuan di NTB 'Sulap' Umbi Beracun Jadi Produk Olahan Mi 

Gadung dapat menjadi pengganti gandum

Produk olahan mi yang dihasilkan dari umbi gadung di Sumbawa. (dok. Dinas LHK NTB)

Mataram, IDN Times - Isu kenaikan harga mi instan hingga tiga kali lipat sedang menjadi perbincangan di Indonesia. Hal itu diakibatkan kenaikan harga gandum sebagai bahan baku mi karena dampak perang Rusia dan Ukraina. Namun gandum tidak menjadi satu-satunya bahan baku untuk membuat mi.

Di Nusa Tenggara Barat (NTB), Kelompok Wanita Tani (KWT) Banda Sejahtera di Desa Banda, Kecamatan Tarano Kabupaten Sumbawa, mampu 'menyulap' umbi gadung yang mengandung zat beracun menjadi produk olahan mi.

Baca Juga: Dosen Muda Unram ini Segera Meraih Gelar Doktor pada Usia 29 Tahun

1. Pulau Sumbawa kaya tanaman umbi-umbian

Mi gadung yang dihasilkan kelompok wanita tani di wilayah BKPH Ampang Plampang Sumbawa. (dok. Dinas LHK NTB)

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi NTB, Julmansyah yang dikonfirmasi IDN Times di Mataram, Kamis (11/8/2022) mengungkapkan Pulau Sumbawa kaya akan berbagai jenis tanaman umbi-umbian. Baik yang di budidayakan maupun hidup di alam liar. Salah satunya umbi gadung yang banyak mengandung karbohidrat, mineral, dan vitamin.

Meskipun umbi gadung merupakan tanaman yang menghasilkan zat beracun. Namun, kata Julmansyah, dengan penanganan khusus, racun yang terdapat di umbi gadung dapat dihilangkan sampai batas aman untuk dikonsumsi. Ia menyebut umbi gadung telah diolah oleh KWT Banda Sejahtera menjadi tepung hingga mi.

2. Olah umbi gadung jadi mi

Olahan mi gadung. (dok. Dinas LHK NTB)

Dinas LHK Provinsi NTB melaalu Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Ampang Plampang telah mengupayakan pemanfaatan jenis komoditi umbi gadung melalui skema Perhutanan Sosial. Kelompok Wanita Tani (KWT) Banda Sejahtera di Desa Banda, Kecamatan Tarano. KWT Banda Sejahtera membuat produk olahan yang dihasilkan dari umbi gadung agar memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Sejauh ini produk dari umbi gadung yang populer di masyarakat hanya keripik dan tepung gadung. KWT Banda Sejahtera sebelumnya hanya mengolah umbi gadung menjadi produk tepung dan stik gadung. Kemudian dilakukan diversifikasi jenis olahan makanan dari umbi gadung seperti mi gadung dan produk turunan lainnya.

Mi merupakan produk makanan yang sangat populer dan digemari masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan mi cepat dan mudah dalam hal penyajian. Selain itu, mi memiliki daya tahan simpan yang tinggi dengan harga yang terjangkau.

"KWT Banda Sejahtera saat ini telah mencoba membuat produk mie yang terbuat dari bahan dasar umbi gadung. Umbi gadung yang telah melalui tahap penghilangan kadar racun di olah lebih lanjut sehingga menjadi bentuk mie kering. Mi kering yang telah jadi selanjutnya dikemas dan siap untuk dipasarkan," kata Julmansyah.

Baca Juga: Gubernur NTB Ungkap Strategi Pulihkan Ekonomi Pasca Pandemik 

Berita Terkini Lainnya