TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Massa Desak Polisi Tindak Pelaku Ujaran Kebencian pada Gubernur NTB 

Pelaku ujaran kebencian dicari oleh warga

kominfo.go.id

Mataram, IDN Times - Puluhan massa dari puluhan organisasi masyarakat dan kemahasiswaan mendatangi Polda NTB, Rabu (15/6/2022). Mereka mengecam pelaku ujaran kebencian yang ditujukan kepada Gubernur NTB, Zulkieflimansyah.

Mereka menyerahkan pernyataan sikap dan kecaman terhadap massa dari Persatuan Usaha untuk Demokrasi (PSUD) yang dalam orasinya menyebut Gubernur NTB Zulkieflimansyah dengan kata-kata tidak etis, karena menyebut orang nomor satu di NTB itu sebagai hewan.

Baca Juga: Khabib Investasi Rp400 Miliar Bangun Resort Terapung di Lombok

1. Ujaran kebencian harus ditindak

Puluhan massa dari sejumlah organisasi masyarakat dan kemahasiswaan mendatangi Mapolda NTB. (iDN Times/Muhammad Nasir)

Koordinator Lapangan Massa Aksi, Taufik Hidayat, mengatakan kehadiran massa di Mapolda NTB untuk mengecam ujaran kebencian. Menurutnya, ujaran kebencian harus ditindak, bukan saja kepada Gubernur NTB tetapi kepada siapapun yang menjadi korbannya.

"Orasi mereka kemarin out of the context dan dapat menjadi benih-benih perpecahan. Sehingga kami mengecam ujaran kebencian itu," kata Taufik.

Taufik mengatakan ujaran kebencian yang dilontarkan ke Gubernur NTB dengan kata-kata seperti nama hewan sangat melukai hati masyarakat NTB. Dia berharap Polda NTB menindak pelaku ujaran kebencian tersebut.

"Kami datang berharap pada Polda NTB menindak tegas oknum seperti itu," ujarnya.

2. Pelaku ujaran kebencian ke Gubernur NTB tengah dicari warga

Puluhan massa mendatangi Mapolda NTB mendesak polisi menindak pelaku ujaran kebencian ke Gubernur NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Koordinator Umum Massa Aksi, Abdul Majid, mengatakan langkah mereka mendatangi Polda NTB untuk mengantisipasi agar aksi main hakim sendiri tidak terjadi. Karena tersiar kabar orang yang melakukan ujaran kebencian kepada Gubernur NTB tengah dicari warga.

"Kami berharap Polda NTB siapapun dia jika ada ujaran kebencian supaya ditindak tegas. Kami tidak ingin ada main hakim sendiri. Bukan karena jabatan Gubernur NTB tapi ini murni untuk menindak ujaran kebencian," jelasnya.

Penanggung Jawab Aksi, M. Fihiruddin meminta Polda NTB untuk mencari dan membawa pelaku ujaran kebencian untuk meminta maaf. Demi menghindari aksi main hakim warga yang emosi dengan ujaran kebencian yang dilontarkan.

"Meskipun mengantar pernyataan sikap, kami ingin Polda NTB mengambil langkah antisipasi. Karena kami dapat kabar anak itu dicari. Sehingga kami meminta Polda NTB membawa anak itu untuk meminta maaf," kata Fihir.

Fihir juga menegaskan jika belum ada langkah konkret dari kepolisian, maka mereka akan kembali mendatangi Polda NTB."Jika tidak ada tindakan konkrit maka jangan salah jika kami ramai-ramai kembali ke sini," katanya.

Massa dalam menyampaikan pernyataan sikap ditemui langsung Direktur Intelkam Polda NTB Kombes Pol Sutrisno H.R. Polda pada prinsipnya akan menindaklanjuti apa yang disampaikan massa.

"Kita akan menindaklanjuti apa yang ada dalam pernyataan sikap tersebut," katanya.

Baca Juga: Waspada! Banjir Rob Ancam Pesisir Lombok, Bima dan Dompu

Berita Terkini Lainnya