Masjid Ar Ridwan, Akulturasi Budaya China di Bumi Seribu Masjid
Dibangun dua mualaf keturunan Tionghoa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lombok Barat, IDN Times - Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terkenal dengan sebutan Bumi Seribu Masjid. Karena hampir di setiap dusun, desa atau kampung pasti akan dijumpai masjid dengan berbagai arsitektur Timur Tengah.
Berdasarkan Sistem Informasi Kementerian Agama, tercatat ada 5.152 masjid di 10 kabupaten/kota yang ada di Provinsi NTB. Selain itu, tercatat ada 4.775 musala.
Tak seperti masjid kebanyakan dengan arsitektur Timur Tengah yang berdiri di Provinsi NTB, ada masjid cukup unik di Dusun Jurang Malang, Desa Pakuan, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Masjid tersebut diberi nama Masjid Ar Ridwan.
Baca Juga: Informasi Wisata Taman Narmada Lombok: Lokasi, Daya Tarik, dan Tips
1. Dibangun warga keturunan Tionghoa
Masjid Ar Ridwan dibangun oleh warga keturunan Tionghoa Ang Thian kok bersama istrinya Tee Mai Fung pada 2010 lalu. Masjid tersebut dibangun dengan gaya arsitektur China. Ang Thian kok dan istrinya Tee Mai Fung merupakan mualaf yang memeluk agama Islam pada 16 Mei 1989.
Penjaga Masjid Ar Ridwan, Sadli (45) saat berbincang dengan IDN Times, Sabtu (19/2/2022) menceritakan sejarah berdirinya masjid tersebut. Pada tahun 1989, Ang Thian kok bermimpi didatangi kiai atau tuan guru di rumahnya yang berada di Selagalas Kota Mataram. Selain itu, istrinya juga bermimpi membaca dua kalimat syahadat.
Mimpi tersebut menjadi petunjuk Ang Thian Kok dan isterinya Tee Mai Fung memeluk agama Islam. Sehingga pada16 Mei 1989, mereka berdua memeluk agama Islam. Setelah memeluk agama Islam, mereka mengganti nama menjadi Muhammad Maliki dan Siti Maryam serta menunaikan ibadah haji ke Mekkah.
Maliki kemudian membangun dua masjid dengan arsitektur China di Dusun Jurang Malang Desa Pakuan Kecamatan Narmada dan Sangiang Desa Langko Kecamatan Lingsar Lombok Barat. Masjid yang dibangun di Dusun Jurang Malang Desa Pakuan diberi nama Ar Ridwan sedangkan masjid yang dibangun di Sangiang Desa Langko diberi naama Abu Bakar Shiddiq.
Masjid Ar Ridwan yang dibangun di atas perbukitan di Dusun Jurang Malang Desa Pakuan Kecamatan Narmada berbentuk segi delapan. Di dalam masjid ada tempat untuk imam. Kemudian di bagian luar pada dinding masjid ada tulisan kaligrafi dan foto tokoh-tokoh Islam seperti KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Warna merah sangat mencolok pada masjid ini.
Sadli mengatakan biaya pembangunan Masjid Ar Ridwan dari Maliki. Lokasi pembangunannya juga pada lahan milik Maliki.
"Dia dikasih mimpi sehingga dibikin masjid di tempat ini. Tempat ini dulunya bukit," tutur Sadli.
Baca Juga: Taman Hiburan Loang Baloq, Ikon Wisata Baru di Kota Mataram