TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kunker ke Lombok, Puan Maharani Bakal Blusukan di Pasar Mandalika    

Puan juga akan sowan ke ulama kharismatik NU

Ketua DPR, Puan Maharani ketika memimpin rapat 14 Agustus 2020 (Tangkapan layar YouTube)

Mataram, IDN Times - Ketua DPR RI Puan Maharani akan menggelar kunjungan kerja (Kunker) di Pulau Lombok. Perempuan pertama yang memimpin DPR RI tersebut akan bersilaturahmi dengan TGH Turmudzi Badarudin, ulama kharismatik Nahdlatul Ulama. Selain itu, juga akan mengunjungi pasar untuk menyapa dari dekat para pedagang dan berdialog dengan rektor perguruan tinggi negeri dan swasta di NTB.

Puan dijadwalkan tiba di Mataram pada Sabtu (27/8/2022) pagi dengan penerbangan dari Jakarta. Ketua DPD PDI Perjuangan NTB Rachmat Hidayat mengatakan, dari bandara Puan akan langsung mengunjungi Pasar Mandalika untuk berdialog dengan para pedagang di sana sekaligus mengecek harga berbagai kebutuhan pokok.

“Dinamika di pasar adalah cerminan situasi ekonomi daerah. Mbak Puan akan blusukan dan menyapa dari dekat para pedagang lalu mendapatkan informasi secara langsung bagaimana sesungguhnya situasi pemulihan ekonomi di tengah pandemi,” kata Rachmat di Mataram, Jumat (26/8/2022).

Baca Juga: Mandalika Dapat Kucuran Rp1,7 Triliun, Dua Ruas Jalan Diperlebar 

1. Puan akan sowan ke ulama kharismatik NU

Ketua DPR RI Puan Maharani dan Ketua DPD PDIP NTb Rachmat Hidayat. (dok. PDIP NTB)

Selain bedialog dan menyerap informasi, selama di Pasar Mandalika, putri Presiden ke-5 Republik Indonesia Hj Megawati Soekarnoputri ini juga disebut akan berbelanja secara langsung sejumlah kebutuhan.

Dari Pasar Mandalika, Puan kemudian akan menggelar dialog bersama para rektor perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta di NTB. Dialog tersebut akan digelar secara santai sembari santap siang bersama dengan menu khas dari Bumi Gora.

Selepas salat zuhur, Puan kemudian akan bertolak menuju kediaman ulama kharismatik Nahdlatul Ulama (NU) TGH Turmudzi Badruddin, di Bagu, Peringgarata, Lombok Tengah. Kunjungan ini, kata Rachmat, karena Puan ingin terus menjahit sikaturahmi dengan para masyayikh dan meniru apa yang pernah dilakukan Proklamator Kemerdekaan Indonesia, Soekarno dan tokoh-tokoh NU.

"Mbak Puan dalam banyak kesempatan selalu menekankan bahwa membangun bangsa Indonesia ini tidak bisa jika tidak dilakukan dengan bergotong royong. Karena itu, Mbak Puan sowan dan bersilaturahim dengan para kiai, alim ulama, dan para masyayikh," kata Anggota Komisi VII DPR RI ini.

2. Lanjutkan tradisi Bung Karno

Presiden pertama RI Sukarno (Repro Buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat)

Rachmat mengatakan, sudah menjadi tradisi, bagaimana sejak dulu Bung Karno telah menjalin hubungan kedekatan dengan Rais Akbar PBNU KH Hasyim Asy'ari. Kemudian, jalinan kedekatan itu dilanjutkan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang pernah menjabat ketua umum PBNU dan Presiden keempat RI.

"Mbak Puan sebagai cucu Bung Karno ingin terus melanjutkan kedekatan hubungan itu," terang Rachmat.

TGH Turmudzi Badarudin sendiri merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Qomarul Huda, salah satu pondok pesantren ternama di NTB yang memiliki sejarah besar dalam moderasi Islam dan demokrasi Indonesia. Di Ponpes inilah dulu pernah digelar Musyawarah Nasional Alim Ulama Nahdlatul Ulama pada 17-20 November 1997. Salah satu rekomendasi Munas tersebut adalah tentang kedudukan perempuan dalam Islam.

Munas alim ulama ini pun mengakhiri debat panjang tentang kepemimpinan perempuan dalam Islam. Munas itu mengafirmasi kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam Islam dan juga mengakui kelebihan-kelebihan tertentu pada diri perempuan saat menjadi pemimpin.

Baca Juga: Polda NTB akan Dalami Dugaan Praktik Perjudian di Lomba Pacuan Kuda

Berita Terkini Lainnya