TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kunjungan Turis ke Gili Turun 50 Persen Akibat 'One Gate System' 

Pemda diminta benahi infrastruktur sebelum lakukan uji coba

Wisatawan antre di Pelabuhan Gili Air menuju Pelabuhan Bangsal. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Uji coba pemberlakuan kebijakan one gate system bagi wisatawan yang berkunjung ke Gili Trawangan, Meno dan Air (Tramena) sejak Senin (17/10/2022) memberikan dampak terhadap penurunan angka kunjungan wisatawan. Asosiasi Kapal Cepat Indonesia (Akacindo) menyebutkan terjadi penurunan jumlah wisatawan yang diangkut dari Bali - Gili Tramena mencapai 40 - 50 persen.

"Selama ada uji coba one gate system itu ada penurunan wisatawan 40 - 50 persen. Biasanya wisatawan dari Bali ke kawasan tiga Gili sebanyak 800 - 1.000 orang per hari. Sekarang 500 sampai 600 orang," kata Ketua Umum Akacindo, Sugianto Setiawan di Mataram, Rabu (26/10/2022).

Baca Juga: Dishub NTB Tawarkan Opsi 'One Gate System' Kedatangan Turis di Gili

1. Penyebab kunjungan wisatawan menurun ke Gili Tramena

Wisatawan turun dari kapal cepat saat tiba di Gili Air menggunakan kapal cepat dari Bali. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab menurunkan kunjungan wisatawan dari Bali ke Gili Tramena. Tapi kemungkinan wisatawan bercerita dari mulut ke mulut, mereka tidak merasa nyaman setelah pemberlakuan kebijakan one gate system yang belum didukung sarana dan prasarana yang memadai dari kawasan Gili Tramena menuju Pelabuhan Bangsal, Kecamatan PemeNang, Lombok Utara.

Dalam kebijakan Pemda Lombok Utara, kapal cepat yang mengangkut wisatawan dari Bali boleh menurunkan penumpang di Gili Tramena. Tetapi untuk kepulangannya, wisatawan dari kawasan Gili Tramena menggunakan transportasi lokal atau public boat yang dioperasikan Koperasi Karya Bahari menuju Pelabuhan Bangsal. Kemudian dari Pelabuhan Bangsal wisatawan diangkut menggunakan kapal cepat menuju Bali.

"Apakah dari mulut ke mulut mereka cerita. Cuma setelah diberlakukan uji coba one gate system ini, turun wisatawan ke tiga Gili," tutur Sugianto.

2. Ikuti kebijakan Pemda, infrastruktur harus dibenahi

Rapat koordinasi membahas kebijakan one gate system bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Gili Tramena di Kantor Gubernur NTB, Rabu (26/10/2022).. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sugianto mengatakan pihaknya sebagai pengusaha kapal cepat tidak mempermasalahkan kebijakan one gate system tersebut. Tetapi, Pemda harus menyiapkan infrastruktur yang memadai sebelum kebijakan itu dilakukan uji coba. Karena hal ini menyangkut kenyamanan wisatawan yang berlibur ke Gili Tramena.

"Surat rekomendasi yang dikeluarkan oleh Bupati Lombok Utara kami hargai. Tetapi ternyata banyak kurang nyaman wisatawan yang hadir ke Gili dari Bali. Itu mereka pindah dari kapal cepat ke transportasi lokal kapal kayu, yang bawa koper besar. Dan waktunya juga terlambat, kenyamanan terganggu. Karena tamu itu ada batas waktu untuk liburan," terangnya.

Sugianto menyatakan pihaknya mendukung kebijakan Pemda Lombok Utara. Tetapi fasilitas di pelabuhan seperti ruang tunggu, kebersihan, alat keselamatan dan keamanan di transportasi lokal juga harus memenuhi standar.

Untuk itu, pihaknya berharap kebijakan itu ditunda sementara sebelum semua infrastruktur pendukung dilengkapi supaya wisatawan merasa nyaman berkunjung ke Gili Tramena. Dalam sehari, kata Sugianto, ada 16 - 18 kapal cepat yang mengangkut wisatawan dari Bali ke Gili Tramena dengan jumlah penumpang per kapal 80 sampai 200 orang.

Baca Juga: 4.372 Botol Obat Sirop Ditarik di NTB, Cek Mereknya!

Berita Terkini Lainnya