Dishub NTB Tawarkan Opsi 'One Gate System' Kedatangan Turis di Gili

Pemda Lombok Utara juga perlu terapkan kebijakan satu tiket

Mataram, IDN Times - Pemprov NTB melalui Dinas Perhubungan (Dishub) menawarkan opsi terkait kebijakan one gate system Pemda Lombok Utara bagi turis atau wisatawan mancanegara yang berkunjung ke kawasan Gili Trawangan, Meno dan Air (Tramena). Dishub NTB berpandangan kebijakan one gate system tetap diberlakukan tetapi saat kedatangan turis yang menggunakan kapal cepat dari Bali ke Pelabuhan Bangsal, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara.

Ketika turis pulang, bisa langsung dari Gili Tramena ke Bali menggunakan kapal cepat. "Sekarang ini kepulangan wisatawan dari tiga Gili , mereka melalui Pelabuhan Bangsal. Opsi yang kami sampaikan ke bupati, supaya one gate system tetap ada, maka kita dorong pada kedatangan wisatawan," kata Kepala Dishub NTB Lalu Moh. Faozal dikonfirmasi di Mataram, Selasa (25/10/2022).

1. Turis bisa dilakukan skrining sebelum ke tiga Gili

Dishub NTB Tawarkan Opsi 'One Gate System' Kedatangan Turis di GiliKepala Dishub Provinsi NTB Lalu Moh. Faizal. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dengan menerapkan one gate system pada saat kedatangan, kata Faozal, maka turis mancanegara yang akan berkunjung ke tiga Gili bisa dilakukan skrining di Pelabuhan Bangsal. Skrining terkait barang bawaan, status kewarganegaraan dan kelengkapan dokumen-dokumen kunjungan

Sehingga di Pelabuhan Bangsal akan disiapkan perangkat pemerintah seperti aparat kepolisian, imigrasi dan lainnya. Sehingga barang-barang berbahaya dan terlarang yang bisa saja dibawa wisatawan dapat dideteksi.

Baca Juga: Gubernur NTB Tanggapi Soal Kebijakan 'One Gate System' Gili Trawangan

2. Terapkan kebijakan satu tiket

Dishub NTB Tawarkan Opsi 'One Gate System' Kedatangan Turis di GiliWisatawan saat kembali dari Gili Trawangan di Pelabuhan Bangsal Lombok Utara. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Selain itu, kata mantan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB ini, pihaknya juga mengusulkan agar diterapkan kebijakan satu tiket bagi wisatawan yang berkunjung ke tiga Gili. Karena saat ini, banyak sekali jenis tiketnya.

Ada yang berupa retribusi sebesar Rp10 ribu per wisatawan, kemudian ongkos naik public boat dan tiket lainnya. "Terlalu banyak tiket-tiket yang menyebabkan orang crowded di lapangan. Cukup satu tiket yang dibeli di sana sekaligus retribusi Rp10 ribu itu," saran Faozal.

3. Fungsikan Bangsal sebagai pelabuhan pengumpan regional

Dishub NTB Tawarkan Opsi 'One Gate System' Kedatangan Turis di GiliWisatawan saat tiba di Pelabuhan Bangsal dari Gili Trawangan. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dengan penerapan one gate system saat kedatangan turis dari Bali, maka akan bisa memaksimalkan Pelabuhan Bangsal sebagai pelabuhan pengumpan regional. Karena menurut Faozal, setiap kapal yang berasal dari Bali rutenya adalah Pelabuhan Bangsal, bukan langsung kawasan tiga Gili.

"Karena dia pelabuhan pengumpan regional, tidak ada langsung ke tiga Gili. Karena kawasan Gili termasuk wilayah konservasi laut Nasional. Ini kita fungsikan sebagai pelabuhan pengumpan regional," ucapnya.

Dengan kebijakan ini, lanjut Faozal, supaya para turis mancanegara mengetahui bahwa kawasan tiga Gili merupakan wilayah otorita Nusa Tenggara Barat (NTB), bukan Bali. Sehingga pemerintah hadir untuk melakukan tata kelola.

Pemda Lombok Utara menerapkan one gate system untuk kapal cepat yang mengangkut wisatawan dari Bali menuju Gili Tramena.Wisatawan yang kembali ke Bali harus lewat Pelabuhan Bangsal, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara.

Dari kawasan Gili Tramena, wisatawan naik public boat yang dioperasikan Koperasi Karya Bahari menuju Pelabuhan Bangsal. Kemudian dari Pelabuhan Bangsal, wisatawan baru bisa diangkut menggunakan kapal cepat menuju Bali.

Baca Juga: Seluruh Lintasan Sirkuit Mandalika Diaspal Ulang Setebal 4 - 5 Cm

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya