TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kontraktor dan Ipar Wali Kota Bima Diperiksa KPK di Polda NTB 

Kasus proyek pembangunan jalan senilai Rp5 miliar

Bambang Hariyanto usai diperiksa KPK di Gedung Ditreskrimsus Polda NTB, Sabtu (9/9/2023). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa saksi-saksi terkait kasus dugaan suap dan gratifikasi Kota Bima di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (9/9/2023). Penyidik komisi anti korupsi memeriksa kontraktor, ipar Wali Kota Bima, dan saksi kunci yang didampingi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). 

Mereka yang diperiksa, yakni Bambang Hariyanto (swasta), Amsal Sulaiman (swasta), Muhammad Makdis (ipar Wali Kota Bima), dan seorang saksi kunci. 

Baca Juga: Giliran Istri Wali Kota Bima Diperiksa KPK di Polda NTB 

1. Kontraktor dan ipar Wali Kota Bima diperiksa 6,5 jam

Penyidik KPK keluar dari Gedung Ditreskrimsus Polda NTB, Sabtu (9/9/2023) pukul 18.45 WITA. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Pantauan IDN Times di lapangan, KPK memeriksa saksi-saksi sejak pukul 10.00 hingga 16.30 Wita. Pemeriksaan terhadap mereka sempat istirahat saat ibadah Salat Zuhur. 

Di sela-sela jeda Salat Zuhur, saksi Bambang Hariyanto mengaku masih dalam pemeriksaan penyidik KPK. Ia enggan mengomentari soal materi pemeriksaan ini. 

Bambang hanya mengungkapkan, perusahaannya, PT Tukad Mas memperoleh proyek pembangunan jalan di Kota Bima tahun 2018-2021 senilai Rp3,8 miliar hingga Rp5 miliar. 

Wartawan yang menunggu di depan pintu masuk Gedung Ditreskrimsus Polda NTB sempat terkecoh dengan ipar Wali Kota Bima dan swasta. Mereka keluar lewat pintu samping gedung. Sedangkan Bambang Hariyanto keluar pukul 16.30 WITA lewat pintu depan Gedung Ditreskrimsus Polda NTB.

2. Saksi kunci diperiksa hingga petang

Istri Wali Kota Bima Hj. Ellya Alwaini HM.Lutfi usai diperiksa penyidik KPK di Ditreskrimsus Polda NTB, Jumat (8/9/2023). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sedangkan satu saksi kunci yang didampingi LPSK diperiksa penyidik KPK hingga petang. Pantauan di lokasi, saksi kunci dalam kasus dugaan korupsi di Pemkot Bima itu keluar pukul 18.30 Wita.

Salah seorang pria yang dikonfirmasi terkait pemeriksaan tersebut enggan berkomentar. Mereka langsung masuk ke dalam mobil warna hitam yang sudah parkir sejak siang hari di depan Gedung Ditreskrimsus Polda NTB.

Begitu juga penyidik KPK yang berjumlah 5 orang, keluar dari pintu samping pukul 18.45 Wita. Penyidik KPK terdiri dari satu perempuan dan 4 pria.

Baca Juga: 339 Desa Dilanda Kekeringan, Warga NTB Terpaksa Beli Air Bersih

Berita Terkini Lainnya