Harga Beras di Lombok Naik, Pedagang: Pembeli Sepi!
Inflasi NTB di atas rata-rata nasional
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Harga kebutuhan pokok seperti beras mulai terjadi kenaikan sejak awal Desember ini. Kondisi ini dikeluhkan para pedagang di Pasar Sindu, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) karena banyak beras yang tidak laku akibat sepinya pembeli.
Salah seorang pedagang beras di Pasar Sindu, Mahyudin, mengatakan harga beras medium saat ini sebesar Rp980 ribu per kuintal. Sebelumnya, harga beras medium sebesar Rp880 ribu per kuintal.
"Harga beras naik mulai bulan Desember ini. Sebelumnya harga Rp880 ribu per kuintal," kata Mahyudin ditemui IDN Times di Pasar Sindu, Cakranegara, Kota Mataram, Kamis (8/12/2022).
Baca Juga: Berlaku 1 Januari 2023, ini Rincian UMK 10 Kabupaten dan Kota di NTB
1. Pendapatan turun drastis
Pedagang beras asal Desa Sintung, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah ini membawa beras sebanyak 1 - 3 ton per hari menggunakan mobil bak terbuka. Kemudian dijual ke sejumlah pasar di Kota Mataram dan Lombok Barat, seperti Pasar Sindu, Pasar Sayang-Sayang dan Pasar Gunungsari.
Sebelum terjadinya kenaikan harga beras, Mahyudin mengaku bisa mengantongi keuntungan kotor sebesar Rp200 ribu per ton. Tetapi sejak harga beras naik, beras yang laku hanya beberapa karung berisi masing-masing 25 kg.
Setiap satu karung, Mahyudin hanya menarik keuntungan sebesar Rp5.000. "Turun pendapatan sekarang. Sekarang hanya cukup makan saja. Tidak bisa ditabung," ucapnya.
Baca Juga: Tahun 2023, Desa di NTB Peroleh Kucuran Dana Rp1,093 Triliun