TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gaji Rp20 Juta, Peluang Nakes NTB Bekerja di Luar Negeri Terbuka Lebar

Alternatif bagi nakes yang tidak lulus CPNS dan PPPK

ilustrasi perawat (pexels.com/Gustavo Fring)

Mataram, IDN Times - Peluang tenaga kesehatan (nakes) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) bekerja di luar negeri terbuka lebar. Pemerintah membuka kesempatan nakes bekerja di luar negeri lewat skema government to government (G to G) dengan negara tujuan penempatan Jepang dan Jerman.

"Ada program penempatan dengan skema G to G. Perawat itu yang dikirim ke Jepang, ada ke Jerman. Kita harapkan ini menjadi pilihan, alternatif," kata Kepala UPT Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) NTB, Abri Danar Prabawa di Mataram, Jumat (8/7/2022).

Baca Juga: 4 Calon TKI NTB Korban Kapal Tenggelam Kabur dari Selter BP2MI Batam 

1. Gaji di atas Rp20 juta

Ilustrasi gaji (IDN Times/Dok)

Abri menyebutkan gaji untuk nakes yang bekerja di luar negeri juga cukup besar, yaitu di atas Rp20 juta. Sehingga, ini menjadi peluang bagi nakes di NTB yang tidak lulus menjadi CPNS maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

"Kita penginnya yang bekerja ke luar negeri bukan tanpa punya keahlian. Kalau perawat punya keahlian, basic perawat. Gajinya Rp20 jutaan," ungkapnya.

2. Sebanyak 39 warga NTB bekerja di Korea Selatan dan Jepang lewat skema G to G

Kepala UPT BP2MI NTB Abri Danar Prabawa (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sejak 1 Jaanuari - Juni 2022, sebanyak 39 warga NTB bekerja di Korea Selatan dan Jepang lewat skema penempatan G to G. Dengan rincian 29 orang di Korea Selatan dan 11 orang di Jepang.

Untuk 29 orang yang bekerja di Korea Selatan dengan jabatan operator. Mereka berasal dari Bima 10 orang, Lombok Tengah 8 orang, Lombok Timur 6 orang, Lombok Barat, Lombok Utara, Mataram, Sumbawa dan Kota Bima masing-masing satu orang.

Sedangkan 11 orang yang dikirim dengan tujuan negara penempatan Jepang, terdiri dari 2 perawat dan 9 care worker atau perawat lansia. Mereka yang dikirim ke Jepang berasal dari Lombok Tengah 4 orang, Lombok Timur 2 orang, Lombok Barat 2 orang, Kota Bima 2 orang dan Mataram satu orang.

Baca Juga: Polda NTB Gagalkan Penyelundupan 17.160 Benih Lobster 

Berita Terkini Lainnya