TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Di Depan Kepala Daerah NTB, Firli: KPK Tak Pernah Rekayasa Perkara 

KPK selidiki 93 kasus korupsi, tahap penyidikan 102 kasus

Ketua KPK Firli Bahuri. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri memastikan komisi antirasuah tidak pernah merakayasa perkara. Hal itu disampaikan Firli di hadapan seluruh kepala daerah di NTB, mulai dari Gubernur, Bupati/Walikota dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov NTB di Mataram, Kamis (6/10/2022).

"Saya pastikan tidak pernah rekayasa perkara, gak ada itu. KPK tidak akan pernah merakayasa perkara. Karena perkara yang ditangani KPK itu diuji," kata Firli.

Baca Juga: Genjot Lama Menginap Wisatawan, NTB akan Coba Konsep Promosi Metaverse

1. Firli sebut tidak ada perkara yang diputuskan oleh satu pimpinan KPK

Ketua KPK Firli Bahuri menyampaikan materi antikorupsi di hadapan Gubernur, Bupati/Walikota dan pejabat NTB besertavistri di Mataram, Kamis (6/10/2022). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mantan Kapolda NTB ini mengatakan perkara yang ditangani KPK semuanya diuji. Mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan hingga menetapkan seseorang menjadi tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi. Ia menyatakan tidak ada perkara yang diproses oleh KPK diputuskan oleh satu pimpinan.

"KPK tidak pernah melakukan rekayasa perkara. Dulu mungkin ada. Tapi sejak saya jadi Ketua KPK, tidak ada," ujar Firli.

2. Firli: jangan tegang!

Pejabat NTB didampingi istri mengikuti sosialisasi antikorupsi di lingkungan keluarga. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Saat menyampaikan materi tentang "Mewujudkan Keluarga Berintegritas Melalui Penanaman Nilai-Nilai Antikorupsi", para kepala daerah dan pejabat NTB tampak terlihat tegang. Beberapa kali Firli menyampaikan agar kepala daerah yang saat itu didampingi para istrinya supaya tidak tegang.

Dikatakan, korupsi menjadi perhatian semua dan menjadi tantangan untuk diberantas. Karena sesungguhnya, kata Firli, korupsi akan sangat mempengaruhi tujuan negara, apakah bisa terwujud atau tidak.

"Karena itu mari kita bangun integritas, mulai dari kehidupan keluarga. Salah satunya untuk memberantas korupsi memerlukan peran penting keluarga baik ayah, ibu, dan anak," ujarnya.

Baca Juga: Buntut Tragedi Kanjuruhan, Kompetisi Liga 3 Bank NTB Syariah Ditunda 

Berita Terkini Lainnya