Masyarakat Miskin NTB Bertambah 19.290 Orang dalam Setahun

Kenaikan harga BBM picu bertambahnya masyarakat miskin

Mataram, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis persentase dan jumlah penduduk miskin di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Maret 2023 mengalami kenaikan. Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 bertambah sebanyak 19.290 orang dibandingkan Maret 2022.

Sedangkan jika dibandingkan September 2022, jumlah penduduk miskin di NTB bertambah sebanyak 6.540 orang. Persentase penduduk miskin di NTB pada Maret 2023 sebesar 13,85 persen, meningkat 0,03 persen terhadap September 2022 dan meningkat sebesar 0,17 persen terhadap Maret 2022.

"Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 751,23 ribu orang, bertambah 6,54 ribu orang terhadap September 2022 dan bertambah 19,29 ribu orang terhadap Maret 2022," sebut Kepala BPS NTB Wahyudin di Mataram, Senin (17/7/2023).

1. Masyarakat miskin di pedesaan meningkat, perkotaan menurun

Masyarakat Miskin NTB Bertambah 19.290 Orang dalam SetahunKepala BPS NTB Wahyudin. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Wahyudin memaparkan persentase penduduk miskin perkotaan di NTB pada September 2022 sebesar 13,98 persen, turun menjadi 13,76 persen pada Maret 2023. Sementara persentase penduduk miskin pedesaan pada September 2022 sebesar 13,66 persen, naik menjadi 13,95 persen pada Maret 2023.

Dibanding September 2022, jumlah penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2023 turun sebanyak 0,5 ribu orang, dari 384,03 ribu orang pada September 2022 menjadi 383,53 ribu orang pada Maret 2023. Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin pedesaan naik sebanyak 7,04 ribu orang, dari 360,66 ribu orang pada September 2022 menjadi 367,70 ribu orang pada Maret 2023.

Baca Juga: Bayi Berkaki Enam Asal Lombok Timur Ternyata Kembar Siam

2. Penduduk miskin bertambah dampak kenaikan harga BBM

Masyarakat Miskin NTB Bertambah 19.290 Orang dalam SetahunSPBU Pertamina. (IDN Times/Dhana Kencana)

Wahyudin menyebutkan faktor yang menyebabkan kenaikan angka kemiskinan di NTB pada Maret 2023. Kenaikan persentase dan jumlah masyarakat miskin dipicu beberapa faktor, salah satunya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada akhir triwulan III tahun 2022. Kenaikan harga BBM berdampak pada naiknya harga kebutuhan pokok hingga saat ini.

Tetapi secara umum, kata Wahyudin, pada periode Maret 2014 – Maret 2023, tingkat kemiskinan di NTB mengalami penurunan, baik dari sisi jumlah maupun persentase. Kecuali pada beberapa periode yaitu Maret 2017, Maret 2020, September 2020, September 2022, dan Maret 2023. Kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin di NTB pada 2020 merupakan akibat dari adanya pandemik Covid-19 yang melanda Indonesia.

3. Garis kemiskinan naik

Masyarakat Miskin NTB Bertambah 19.290 Orang dalam SetahunWarga memperlihatkan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Beras. YBM BRILian membagikan 50 kartu ATM Beras kepada masyarakat miskin guna mengambil beras sebanyak 3 kilogram per minggu selama satu tahun. (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/YU)

Wahyudin menambahkan garis kemiskinan di NTB juga mengalami kenaikan pada Maret 2023. Garis kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan non makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin. Sedangkan penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

Disebutkan, garis kemiskinan di NTB pada Maret 2023 sebesar Rp498.996,- per kapita per bulan. Dibandingkan September 2022, garis kemiskinan naik sebesar 1,85 persen. Sementara jika dibandingkan Maret 2022, garis kemiskinan naik sebesar 8,52 persen.

Komponen garis kemiskinan terdiri dari garis kemiskinan makanan dan garis kemiskinan bukan makanan. Wahyudin mengatakan peranan komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan. Besarnya sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan pada Maret 2023 sebesar 75,04 persen.

Garis kemiskinan di NTB pada Maret 2023 tercatat sebesar Rp498.996 per kapita per bulan. Dengan komposisi garis kemiskinan makanan sebesar Rp374.441 atau 75,04 persen persen dan garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp124.555 atau 24,96 persen.

Pada Maret 2023, secara rata-rata rumah tangga miskin di NTB memiliki 4,10 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya garis kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp2.045.884 per rumah tangga miskin per bulan.

Baca Juga: Diduga Setubuhi Anak Kandung, Pria di Lombok Babak Belur Diamuk Massa 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya