TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Beda Pilihan Politik, Tokoh NWDI ini Tetap Bertahan di Nasdem 

Syamsul Lutfi maju jadi caleg DPR RI dari Nasdem

M. Syamsul Lutfi dan Sitti Rohmi Djalilah (facebook.com/Syamsul Luthfi)

Mataram, IDN Times - Berbeda dengan Sitti Rohmi Djalilah yang memilih mundur sebagai Ketua DPW Partai Nasdem NTB, anggota DPR RI Dapil Pulau Lombok, M. Syamsul Lutfi memilih tetap di partai besutan Surya Paloh tersebut. Syamsul Lutfi tidak mengikuti kakaknya, Sitti Rohmi Djalilah yang keluar dari Nasdem.

Dalam Pemilu 2024, mantan Wakil Bupati Lombok Timur ini akan tetap maju sebagai calon legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai Nasdem. "Saya sudah komunikasikan. Saya sebagai caleg DPR RI dari Partai Nasdem," kata Lutfi di Mataram, Jumat (25/11/2022).

Baca Juga: Cerita Nelayan di Lombok, Niat Menangkap Ikan Malah Dapat Sampah 

1. Perbedaan pilihan politik di internal keluarga hal biasa

Ilustrasi bendera partai politik (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Lutfi mengatakan perbedaan pilihan politik dalam internal keluarga merupakan hal yang biasa. Menurutnya, partai politik adalah alat perjuangan.

"Saya pikir masalah politik adalah alat perjuangan bukan tujuan. Saya masuk Nasdem atas kesadaran sendiri. Dan saya akan mencalonkan diri sebagai caleg DPR RI di Nasdem," ucapnya.

Anggota DPR RI Fraksi Nasdem ini menyatakan dirinya akan melaksanakan tugas dan amanah yang diberikan masyarakat sampai selesai. "Adapun perbedaan pilihan dalam internal keluarga adalah hal biasa," ujarnya.

2. Syamsul Lutfi mengaku tidak ada desakan

Ilustrasi Markas Partai Nasional Demokrat, NasDem Tower di Gondangdia, Jakarta Pusat. (IDN Times/Santi Dewi)

Lutfi juga mengaku tidak ada desakan dari keluarga agar dirinya keluar dari Partai Nasdem dan bergabung dengan Partai Perindo. Sebagaimana diketahui, Lutfi merupakan kakak kandung dari Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo, TGB. M. Zainul Majdi.

"Karena beliau sudah paham saya bertugas sebagai anggota Fraksi Partai Nasdem. Tentunya hal-hal yang terlalu prinsip tidak beliau intervensi terlalu jauh," tandasnya.

Baca Juga: Kisah Nelayan Penangkap Ikan Tuna di Lombok, Cuan Rp10 Juta per Bulan

Berita Terkini Lainnya