Ada Konser Coldplay, MotoGP Mandalika 2023 Dikhawatirkan Tidak Ramai
ITDC dan MGPA diminta kreatif berpromosi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Gelaran MotoGP Mandalika 2023 dikhawatirkan tidak ramai. Pelaksanaannya dalam waktu yang berdekatan ada konser grup band asal Inggris Coldplay di Jakarta pada 15 November mendatang. Sementara, MotoGP Mandalika 2023 akan digelar pada 13 - 15 Oktober 2023. Penonton dikhawatirkan lebih memilih konser Coldplay dibandingkan menonton MotoGP Mandalika 2023.
Penyelenggara lokal MotoGP 2023, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) harus kreatif dalam melakukan promosi untuk menarik penonton menyaksikan MotoGP Mandalika 2023.
"MGPA dan ITDC sebagai penyelenggara MotoGP 2023 nanti, tentunya promosi harus digencarkan. Tidak saja bicara promosi yang biasa tapi extraordinary promotion. Karena kita berharap MotoGP saat ini dengan tantangan yang ada," kata Tim Akselerasi,
Monitoring, dan Evaluasi Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Taufan Rahmadi di Mataram, Senin (22/5/2023).
Baca Juga: Pemancing di Sumbawa Barat Tewas Terseret Ombak Sejauh 8 Kilometer
1. Ada tantangan tahun politik dan event-event besar
Menurut Taufan, pada 2023 ini ada sejumlah tantangan yang dihadapi. Antara lain, tahun politik dan event-event besar yang digelar di Jakarta, salah satunya konser Coldplay.
Sehingga, untuk menarik banyak penonton menyaksikan MotoGP Mandalika 2023, butuh konsep promosi yang terbundling dengan rapi. Penonton atau spectators perlu diberikan banyak benefit supaya tertarik datang ke Lombok menonton MotoGP Mandalika 2023.
"Nah ini, perlu menurut saya mulai dari sekarang tim ITDC dan MGPA menebarkan paket-paket. Tentunya kita berharap spectators yang datang itu lebih banyak dari mancanegara dan dari luar NTB. Sehingga devisa, tingkat kunjungan, length of stay bisa berdampak bagi dunia pariwisata kita," ujarnya.
Baca Juga: Tidak Lunasi BPIH, 292 CJH NTB Gagal Berangkat Haji Tahun 2023