TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tips Hindari Penipuan Bagi UMKM yang Bertransaksi Secara Daring

Terkait modus penipuan mengirimkan tautan pada pesan singkat

ilustrasi penipuan secara daring (IDN Times/Sonya Michaella)

Mataram, IDN Times – Saat ini marak scamming atau penipuan dengan mengirimkan undangan palsu atau tautan di aplikasi pesan singkat. Hal ini juga menjadi perhatian pihak perbankan, termasuk Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Mataram. Para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) juga diminta untuk berhati-hati, terutama saat melakukan proses transaksi.

“BRI secara aktif membagikan imbauan kepada seluruh masyarakat terkait modus penipuan terbaru melalui sarana sosial media,” kata Pimpinan BRI Kantor Cabang (KC) Mataram, Yoggi Pramudianto Sukendro, di Mataram, Kamis (25/5/2023).

Baca Juga: Bayar Utang Ratusan Miliar kepada Kontraktor, Pemprov NTB Rem Belanja 

1. Berikan edukasi kepada nasabah

Customer Service BRI KC Mataram sedang melayani nasabah (IDN Times/Linggauni)

Yoggi mengatakan bahwa di setiap kesempatan, staf atau karyawan BRI juga berupaya memberikan edukasi kepada nasabah terkait modus penipuan baru ini. BRI juga memberikan beberapa tips untuk menghindari nasabahnya menjadi korban penipuan.

Sementara itu, salah satu pelaku UMKM di Lombok yang juga bertransaksi secara daring ialah Husniatun. Dia berjualan sembako dan buah durian di rumahnya. Selain berjualan secara langsung, Husniatun juga melayani pelanggan yang memesan secara daring, salah satunya melalui aplikasi pesan singkat.

“Saya jual juga kalau ada yang pesan lewat telepon, nanti bayarnya ditransfer,” ujarnya.

Husniatun mengaku sudah tahu tentang modus penipuan itu, dia kemudian mencari tahu di internet dan berita. Dia juga melihat beberapa imbauan yang diberikan oleh BRI.

2. Cek mutasi terlebih dahulu

Seseorang menggunakan aplikasi BRImo. (Dok. BRI)

Husniati sudah lama mengetahui modus-modus penipuan yang meminta korbannya untuk mengklik tautan yang dikirim. Oleh sebab itu, dirinya berhati-hati saat melakukan transaksi atau mengecek bukti pembayaran yang dikirimkan oleh pelanggan.

“Biasanya saya cek di mutasi rekening dulu di BRImo. Kalau tidak ada, ya saya bilang belum masuk. Jadi tidak bisa mengirimkan barang pesanan. Harus bayar lunas dulu, baru dikirimkan pesanannya,” ujarnya.

Sejauh ini, dia merasa beruntung karena pelanggannya adalah orang-orang yang baik dan jujur. Dia berharap kedepannya tidak menemukan penipuan-penipuan seperti yang ramai diberitakan belakangan ini.

Baca Juga: Calon Jemaah Haji NTB Berangkat 7 Juni, Wagub NTB Ikut Kloter 1 

Berita Terkini Lainnya