TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Petugas Kebersihan Kota Mataram Tetap Bekerja pada Hari Lebaran

Gak ada paksaan, yang bertugas diberi upah lembur

Ilustrasi tumpukan sampah di pinggir jalan. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Mataram, IDN Times - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melemburkan sejumlah petugas kebersihan saat hari Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah.

"Khusus di hari Lebaran, petugas kebersihan kami lemburkan, sebab sampah di Kota Mataram harus tetap ditangani saat hari raya nanti," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram HM Kemal Islam seperti dikutip dari Antara, Jumat (29/4/2022).

Baca Juga: Keren! NTB Siapkan Tiga Kawasan Industri Halal

1. Gak ada paksaan untuk bertugas saat lebaran

ilustrasi suasana Lebaran (Pexels.com/RODNAE Productions)

Menurutnya, saat hari Lebaran, petugas kebersihan tetap melaksanakan tugasnya menyapu ruas jalan di kota itu, terutama petugas yang bertugas membersihkan jalan protokol dan jalan utama di Kota Mataram.

"Mereka yang bertugas pada hari lebaran, nanti kita berikan uang lembur," katanya.

Akan tetapi, lanjut Kemal, pihaknya tidak memaksa petugas untuk bekerja di hari Lebaran. Karenanya, dia sudah menyampaikan informasi dan menawarkan petugas kebersihan uang lembur.

Dari pengalaman tahun lalu, petugas kebersihan cukup banyak yang bersedia di hari Lebaran dan tahun ini juga tidak jauh berbeda dengan sebelumnya.

"Banyak kok petugas yang masuk di hari Lebaran melaksanakan tugasnya. Apalagi dapat uang lembur," katanya. 

2. Lembur dihitung hanya saat lebaran

https://www.instagram.com/ojanws

Sementara, di hari kedua Lebaran, lanjutnya, petugas kebersihan kembali bekerja seperti biasa karena lembur diterapkan hanya pada hari Lebaran.

"Setelah hari lebaran mereka kerja normal, sebab kita kontrak mereka per hari. Mereka ini rata-rata tenaga kontrak, makanya di hari lebaran kita tawarkan mereka lembur," katanya.

Menyinggung tentang volume sampah, Kemal mengatakan DLH sedang berupaya untuk mengurangi sampah dengan diolah dan dimanfaatkan. Salah satunya, pemilahan sampah organik dengan pengembangan maggot yang saat ini sedang disiapkan di TPST Kebon Talo.

"Sedangkan untuk sampah-sampah plastik kami pilah juga, agar volume sampah yang dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok, Kabupaten Lombok Barat, bisa berkurang secara bertahap," katanya.

Baca Juga: Kenaikan Kendaraan 701 Persen, 2,5 Juta Pemudik Diprediksi Masuk NTB 

Berita Terkini Lainnya