TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gandeng Perusahaan China, Tambang Emas di NTB Akan Dibangunkan Smelter

Proyek smelter akan tuntas pada 2023

ANTARA FOTO

Mataram, IDN Times - Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. H. Zulkieflimansyah yang biasa disapa Bang Zul mengatakan bahwa penandatanganan kontrak pengerjaan proyek smelter di Kabupaten Sumbawa Barat dengan kontraktor akan menjadi sebuah momentum bersejarah bagi NTB. Smelter adalah sebuah fasilitas pengolahan hasil tambang yang berfungsi meningkatkan kandungan logam.

Smelter akan membuat logam seperti timah, nikel, tembaga, emas, dan perak dapat mencapai tingkat yang memenuhi standar sebagai bahan baku produk akhir. Proses itu juga meliputi pembersihan mineral logam dari pengotor dan pemurnian.

"Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah bekerja keras sehingga momentum bersejarah hari ini bisa terlaksana," kata Bang Zul, Jumat (10/12/2021).

Baca Juga: Banjir Bandang di Batulayar Lombok Diduga Akibat Pembalakan Liar

1. Butuh biaya besar

Ilustrasi dolar AS ( ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Bang Zul menyatakan bahwa proyek smelter tersebut merupakan proyek yang besar, sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Akan dilakukan proses tender dan proses lainnya sebelum proyek ini dimulai. Sehingga semua dilakukan sesuai dengan aturan.

"Ini proyek besar dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Proses tender dan lain-lain memakan waktu yang lama," katanya.

2. Penandatanganan kontrak

Penandatanganan kontrak yang dilakukan secara daring (Dok Diskominfotik NTB)

Penandatanganan kontrak tersebut dilakukan secara daring oleh PT. Amman Mineral dengan China Nonferrous Metal Industry's Foreign Engineering and Construction Co., Ltd. (NFC) serta PT. PIL Indonesia. Dengan ditandatanganinya kontrak antara PT. Amman Mineral, NFC dan PT. PIL itu, Proses pengerjaan proyek smelter di KSB tersebut akan segera dikerjakan pada bulan Februari 2022 dan ditargetkan tuntas pada tahun 2023 mendatang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Alex Ramlie selaku President Director PT. Amman Mineral. Dia mengatakan bahwa meskipun sangat challenging, tetapi para stakeholders akan terus bekerja keras untuk mewujudkan target tersebut.

"Sangat challenging, tapi kami akan tetap bekerja keras untuk menyelesaikan proyek ini di tahun 2023 mendatang, sehingga komitmen kami pada pemerintah dapat terealisasi," tutup Alex.

Baca Juga: Tinjau Banjir di Lombok Barat, JK Meminta untuk Menjaga Alam

Berita Terkini Lainnya