TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

0,02 Persen Rumah Warga di NTB Belum Dialiri Listrik

Rasio elektrifikasi NTB mencapai 99,98 persen

Wagub NTB saat memantau pemasangan instalasi listrik di rumah warga (Dok Diskominfotik NTB)

Mataram, IDN Times - Sebanyak 0,02 persen masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masih belum dialiri listrik. Wakil Gubernur Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah meminta General Manager (GM) PLN UIW NTB untuk mempercepat dan menuntaskan pembangunan akses aliran listrik. Sehingga masyarakat di seluruh wilayah NTB dapat menikmati  listrik tanpa terkecuali.

“Kondisi listrik kita sudah semakin membaik," kata Rohmi, Jumat (5/11/2021).

Diketahui bahwa Rasio Elektrifikasi (RE) di NTB telah mencapai angka 99,98 Persen. Dengan demikian, tersisa 0,02 persen belum mendapatkan fasilitas aliran listrik. Targetnya Provinsi NTB bisa dialiri listrik hingga 100 persen.

Baca Juga: Dua Desa di Lombok Tengah Diterjang Banjir, Ratusan Orang Terdampak

Rohmi berharap agar lokasi yang titiknya sangat sulit atau tidak mungkin dijangkau oleh jaringan listrik dapat memanfaatkan potensi lokal. Misalnya menggunakan sumber energi terbarukan (Renewable Energy) menggunakan energi matahari, energi angin dan lainnya.

Untuk itu, perlu sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan kota serta PLN untuk mengurai potensi itu. Sehingga masyarakat setempat dapat menikmati aliran listrik dengan mudah.

“Saya yakin, PR kita yang 0,02 persen tersebut akan dapat diatasi,” ujar Rohmi.

Rohmi berharap PLN bisa segera menuntaskan persoalan listrik yang belum teralirkan di beberapa titik tempat di NTB. Dengan demikian RE di NTB bisa mencapai angka 100 persen.

1. Manfaatkan potensi lokal jika akses listrik sulit

Wagub NTB memberikan penjelasan kondisi kelistrikan di NTB (Dok Diskominfotik NTB)

2. Rasio elektrifikasi menjadi indikor kemajuan daerah

Ilustrasi meteran listrik, ilustrasi PLN, ilustrasi listrik (Dok. PLN)

General Manager (GM) PLN UIW NTB, Lasiran mengatakan bahwa rasio elektrifikasi merupakan salah satu indikator kemajuan suatu daerah. Caranya dengan menghitung dari banyaknya jumlah kepala keluarga (KK) yang telah menjadi pelanggan PLN.

Meski demikian, Lasiran mengaui bahwa capaian terhadap RE akan terus. Pengurangan ini terjadi seiring dengan adanya penambahan jumlah keluarga yang memiliki KK baru. Pihaknya mengaku sisa RE 0,02 persen ini terus dikebut. 

“Sisanya akan terus diusahakan rampung secepat mungkin,”terang Lasiran

Baca Juga: Seorang Pria di Mataram Nekat Jual Sabu untuk Modal Nikah

Berita Terkini Lainnya