TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tiga Hari Hilang, Warga Bima Ditemukan Tewas dengan Gantung Diri

Korban ditemukan setelah tiga hari menghilang

Foto saat mengevakuasi jasad korban di sekitar TKP (Dok/Polsek Lambu)

Bima, IDN Times - Masyarakat Kabupaten Bima di Nusa Tenggara Barat (NTB) geger dengan penemuan sesosok pria diduga gantung diri di atas pohon, Sabtu (1/10/2022). Korban bernama Irfan (31) merupakan warga Desa Nggelu Kecamatan Lambu Kabupaten Bima tergantung dengan seutas tali terjerat leher di Kawasan Deke Nggelu. 

Korban sendiri sudah tiga hari terakhir dilaporkan hilang oleh pihak keluarga. 

"Iya benar, jasad korban ditemukan oleh masyarakat setempat dalam kondisi meninggal dunia," jelas Kapolsek Lambu Inspektur Satu Polisi Ruhdin, Minggu (2/9/2022).

Baca Juga: Bangun Klinik, Oknum Dokter di Bima Diduga Tipu Temannya Rp175 Juta

1. Tiga hari menghilang dari rumah

ilustrasi bunuh diri (IDN Times/Arief Rahmat)

Ruhdin mengatakan, almarhum dilaporkan tiba-tiba menghilang dari rumah sejak tiga hari terakhir. Selama kehilangan itu, keluarga dibantu warga dan kepolisian mencari korban. 

Mereka menyisir pemukiman dan dari kawasan ke kawasan lain sekitar Desa Nggelu, Kecamatan Lambu. Dua hari pencaharian tidak membuahkan hasil, hingga akhirnya ditemukan pada hari ketiga, Sabtu (1/10/2022) sekitar pukul 8.00 Wita.

"Korban awalnya ditemukan oleh warga bernama Jamal dan Sahbudin. Yang memang pada saat itu sedang mencari korban," ungkapnya.

2. Temuan mayat dilaporkan ke keluarga dan polisi

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mardya Shakti)

Mengetahui hal itu, keduanya langsung bergegas menyampaikan ke keluarga dan masyarakat yang saat itu sedang mencari korban. Sementara sebagian warga lain pergi melaporkan ke Polsek Lambu.

Begitu mengetahui kejadian tersebut, anggota Polsek Lambu bersama masyarakat langsung terjun ke tempat kejadian perkara (TKP). Mereka mengevakuasi korban ke rumah duka sekaligus menggelar olah kejadian perkara. 

"Setelah korban diturunkan dari pohon, kami langsung olah TKP," terang dia.

3. Jasad korban ditolak diautopsi

ilustrasi korban menjalani perawatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Selanjutnya, Polsek Lambu langsung koordinasi dengan Nakes Polindes Desa Nggelu dengan tujuan untuk melakukan autopsi. Namun, autopsi jasad ditolak pihak keluarga korban dengan dibuktikan surat pernyataan penolakan.

"Mereka menolak jasad korban untuk diautopsi. Menganggap kematian korban adalah musibah dari Allah SWT," tandas Ruhdin.

Baca Juga: Kisah Nakes di Bima, Diupah Rp50 ribu dan Nyambi Jual Kue di Puskesmas

Berita Terkini Lainnya