TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Seorang Ibu Lapor Polisi karena Menduga Anaknya Jadi Korban Pencabulan

Anaknya pulang dalam kondisi alat vital berdarah

Foto situasi di Tempat Kejadian Perkara (TKP) (Dok/Istimewa)

Bima, IDN Times - Terjadi dugaan pelecehan seksual terhadap seorang anak di salah satu Taman Kanak-kanak (TK) di Kecamatan Soromadi Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kasus yang dialami anak berusia empat tahun itu terungkap setelah dilaporkan orang tuanya ke Markas Polsek Soromandi. 

"Iya benar kejadianya kemarin. Tempat Kejadian Perkara (TKP) nya di salah satu TK," jelas Kapolsek Soromandi, Ipda Fedy Miharja dikonfirmasi IDN Times, Sabtu (28/1/2023).

Baca Juga: Jenazah Serka Jeki Korban Penikaman oleh OTK di Papua Tiba di Bima

1. Orang tua lihat darah di alat vital korban

dok. kalderanews.com

Dari hasil pemeriksaan sementara, orang tua korban mengaku curiga bahwa anaknya jadi korban pelecehan seksual di TK. Kecurigaan itu, berawal saat mereka melihat anaknya pulang dari sekolah dalam kondisi alat vital berdarah.

"Orang tuanya ini curiga ada pelecehan seksual dialami anaknya di sekolah. Tapi mereka gak tahu yang dicurigai ini siapa," terangnya.

Sementara dari pihak korban masih trauma terhadap peristiwa yang dialami. Dia lebih banyak memilih diam dan sama sekali tidak menjawab pertanyaan saat diperiksa penyidik.

"Saat itu dia masih trauma, belum mau ngomong saat diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bima," bebernya.

2. Korban berontak saat divisum

ilustrasi anak diperiksa ke dokter (verywellfamily.com/Getty)

Selanjutnya korban lalu dilakukan visum di Rumah Sakit (RS) terdekat. Sayangnya saat langkah hukum itu berlangsung, korban tiba-tiba berontak, tidak mau divisum. 

"Proses visum baru setengah berjalan, korban tiba-tiba berontak. Sehingga visumnya gak bisa dilanjutkan," terang pria asal Lombok ini.

Baca Juga: Petani di Bima Tewas Tersetrum oleh Perangkap Babi yang Dibuat Sendiri

Berita Terkini Lainnya