TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polisi Lacak Tiga Pemuda Bima Nyanyikan Lagu dengan Lirik Seksis

Dianggap merendahkan martabat perempuan

Tangkapan layar video terduga pelaku. (Dok/Warganet)

Kota Bima, IDN Times- Sebuah rekaman video tiga orang remaja menyanyikan lagu Bima diiringi petikan gitar melecehkan perempuan beredar di media sosial. Tidak hanya terkesan melecehkan, dalam video yang berdurasi 5 menit 27 detik itu juga mengandung narasi porno dan seksualitas.

Belum diketahui pasti dari mana mereka berasal, namun kuat dugaan video tersebut disorot di sekitar lokasi kawasan Taman Amahami, Kota Bima. Hal itu berdasarkan dari latar belakang video, terlihat Masjid Terapung Amahami.

Baca Juga: Korupsi Dana Bansos Korban Kebakaran Bima, Jaksa Sita Uang Rp100 Juta

1. Warganet geram minta tiga pelaku dipolisikan

Ilustrasi napi di penjara (IDN Times/Mardya Shakti)

Kini, rekaman video yang diunggah akun Facebook Arina Nengke pada 25 Juli lalu itu viral di media sosial. Bahkan telah dibagikan sebanyak 413 kali dengan mendapat 103 komentar.

Dalam kolom komentar, tidak sedikit warganet yang geram dan meminta pihak kepolisian menangkap ketiganya. "Bersiap-siaplah dijemput aparat bentar lagi. Lembo ade," kecam akun Facebook bernama Nurhayati.

Namun, ada juga warga yang meminta agar video itu dihapus karena dianggap melanggar Undang-Undang ITE. Sebagian lain ada yang menikmati lagu Bima tersebut dengan menganggap sebagai sebuah hiburan. Padahal, dalam syair lagu mereka sudah jelas mengandung pelecehan terhadap perempuan hingga terkesan seksis.

Lirik lagu itu menceritakan tentang perkosaan, seksualitas, organ tubuh perempuan hal-hal seksis lainnya yang merendahkan martabat perempuan. Lirik lagu yang mendiskreditkan perempuan itu membuat warganet merasa geram.

2. Mencoreng identitas sebagai falsafah hidup orang Bima

Budayawan sekaligus seniman Kota Bima, Husain Laodet (Istimewa)

Budayawan sekaligus seniman Kota Bima Husain Laodet yang dimintai tanggapan langsung geram saat ditunjukan rekaman video tersebut. Syair lagu yang mereka lantunkan, menurut dia jelas berbau melecehkan perempuan, pornografi, seksualitas hingga kriminalitas.

"Karena dalam narasi lagu mereka secara gamblang menceritakan aktivitas seksual dan sangat melecehkan. Tindakan ini sangat keterlaluan," sesal dia saat ditemui IDN Times di kediamanya, Sabtu (30/7/2022).

Bahkan, tindakan mereka dinilai mencoreng indentitas yang melekat dalam diri orang bima yakni 'Maja Labo Dahu' (Malu dan Takut). Yang bermakna tindakan moral manusia untuk merasa malu terhadap perbuatan yang menyimpang atau melanggar hukum. Baik itu melanggar hukum agama, negara, sosial dan budaya.

"Sikap mereka dalam video sudah melanggar sejumlah norma itu dan ini tidak boleh dibiarkan," tegas dia lagi.

Karena hal ini dapat merusak generasi lain yang mendengar lagu ciptaannnya. Implikasinya nanti, regenerasi tidak lagi malu dan dan takut bertindak yang melanggar norma.

"Saya support mereka berkarya. Tapi lagunya harus mendidik, seperti halnya lagu-lagu Bima yang dikarang oleh pendahulu kita," Husain Laodet. 

Baca Juga: Makam Korban Keributan Pilkades di Bima Dibongkar untuk Autopsi

Berita Terkini Lainnya