Harga Jagung Anjlok, Petani di Bima Frustasi dan Blokade Jalan
Biaya produksi gak sebanding dengan harga jagung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bima, IDN Times- Mahasiswa dan petani yang tergabung dalam aliansi Laskar Tani NTB gedor Kantor Bupati Bima, Kamis siang (2/6/2022). Pada aksinya, mereka sempat memblokade jalan beberapa kali, namun tidak bertahan lama setelah dihalau oleh petugas yang tengah berjaga.
Dalam orasinya, mereka mendesak pemangku kebijakan agar memberikan solusi atas kondisi harga jagung yang setiap hari terus merosot. Harga komoditas unggulan NTB itu dinilai tidak sebanding dengan biaya produksi yang dihabiskan petani membeli pestisida dan pupuk.
Selain harga, massa aksi juga meminta bentuk Perda pemberdayaan dan perlindungan petani. Termasuk memfungsikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai distributor pupuk, agar harga bisa terjangkau.
Baca Juga: Ada 2.910 Janda dan Duda Baru di Bima dalam 1,5 Tahun
1. Tuding Luput Perhatian Pemda
Koordinator Lapangan (Korlap) Arik Renaldi mengatakan, terhadap beragam polemik yang dialami warga saat ini sengaja tidak diperhatikan oleh pemerintah daerah. Hal ini dilihat dari maraknya persoalan yang muncul hingga berujung mewarnai aksi blokade jalan yang dilakukan oleh masyarakat belakangan ini.
"Andaikan diperhatikan, tidak mungkin kami sebagai anak petani turun ke jalan," tegas dia diatas mobil Komando, Kamis siang (2/5/2022).
Misalnya harga jagung yang sedang anjlok saat ini, dia mengatakan harusnya Pemda bisa mencari jalan keluar. Dengan koordinasi ke Pemerintah Provinsi (Pemprof) NTB dan mendatangkan pengusaha luar daerah untuk membeli jagung dengan harga yang menguntungkan petani.
"Sayangnya inisiatif itu ada ada dalam benak pikiran Pemda. Mereka malah sibuk persiapan pergelaran MXGP di Samota," tudingnya.
Baca Juga: Marsinah, TKI Asal Bima Sudah 5 Tahun Hilang Kontak dengan Keluarga