TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Cabai di Bima Anjlok, Kini Rp40 Ribu per Kilogram 

Awal Ramadan dibandrol Rp80 ribu per kilogram

Foto ibu Salmah saat menjanjakan dagangnya di Pasar Paruga Kota Bima (IDN Times/Juliadin)

Kota Bima, IDN Times - Harga cabai keriting di Kota Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) anjlok jadi Rp40 ribu per kilogram. Dari awal Ramadan, pada 23 Maret lalu sempat melonjak bahkan dibendrol hingga Rp80 ribu per kilogram. 

"Kini harganya beberapa hari terakhir turun jadi Rp40 ribu per kilogram," ungkap pedagang cabai di Pasar Paruga, Salmah pada IDN Times, Senin sore (3/4/2023). 

Baca Juga: Masih Ada 49 Desa Tertinggal di Bima

1. Pasokan dari luar daerah melimpah

Cabai merah yang dijual di pasar tradisional. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Harga cabai kriting juga anjlok, menurut Salmah karena pasokan dari Pulau Lombok cukup melimpah. Sehingga berpengaruh terhadap naik turunnya harga di sejumlah pasar Kota Bima.

"Kondisi ini sudah biasa terjadi, bukan hanya saat Ramadan, tapi juga jauh sebelum itu," beber warga Kelurahan Ule ini.

2. Raup untung banyak

ilustrasi uang tunai baru (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Anjioknya harga cabai saat ini diakui Salmah berpengaruh signifikan terhadap peningkatan pendapatan. Setiap hari, cabai yang ia jual diakui cukup banyak yang laku, bahkan sampai kehabisan stok sebelum Magrib.

"Alhamdulillah, yang laku banyak. Beda dengan saat harga naik, jarang ada pembeli," terangnya.

Sementara harga sayuran dan beras saat ini diakui masih terpantau stabil. Tidak ada lonjakan harga yang signifikan, saat ini untuk beras jenis medium dibanderol Rp12 ribu hingga Rp13 ribu per kilogram.

"Aman kalau untuk kebutuhan itu, gak tahu kalau pekan depan. Harganya tetap bertahan atau naik," terangnya. 

Baca Juga: Kota Bima Digoyang Gempa Bumi M 5,8  

Berita Terkini Lainnya