Bima Ditetapkan KLB Difteri, 3 Anak Meninggal Dunia
Gejala awal batuk akut hingga penyumbatan saluran pernapasan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bima, IDN Times - 40 orang anak di Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) diserang penyakit dengan suspek difteri. Tiga di antaranya meninggal dunia dan empat lainnya dinyatakan positif difteri.
Jenis penyakit menular mematikan ini dilaporkan menyerang warga di empat kecamatan. Terdiri dari Kecamatan Soromandi sebanyak 30 orang, sedangkan sisanya menyebar di Kecamatan Belo, Woha dan Monta.
"Hanya ada di empat kecamatan itu. Totalnya sebanyak 40 orang," kata Kepala Bidang P2PL Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bima, Alamsyah pada IDN Times, Selesa (28/3/2023).
Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Bima Melonjak Jadi Rp80 Ribu per Kilogram
1. Empat orang positif Difteri
Dari hasil pemeriksaan, sampel darah puluhan pasien telah dikirim ke Laboratorium Denpasar-Bali untuk dilakukan uji klinik. Hasilnya baru empat orang yang dinyatakan positif, sementara sisanya masih dilakukan proses uji laboratorium.
"Iya sudah empat orang yang positif. Semoga sisanya gak positif Difteri," harap mantan Kapala Puskesmas Soromandi ini.
Difteri, kata Alamsyah, umunya menyerang kalangan anak, dari usia satu tahun hingga 12 tahun. Pasien biasanya menderita gejala awal batuk akut, demam dan lemas. Kemudian pembengkakan kelenjar getah bening selaput lendir, hingga penyumbatan saluran pernapasan.
"Kondisi itu sehingga mudah menyebabkan pasien dapat meninggal dunia," bebernya.
Baca Juga: Rekomendasi Pasar untuk Membeli Baju Lebaran di Bima NTB