TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BMKG: Pulau Bali, NTB hingga NTT Masih Rawan Tsunami

BMKG catat 22 tsunami di Bali, NTB dan NTT sejak tahun 1800

Ilustrasi tsunami (IDN Times/Mardya Shakti)

Mataram, IDN Times – Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Dr. Daryono menjelaskan bahwa daerah kepulauan Sunda Kecil (Bali, NTB, dan NTT) masih rawan terjadi gempa besar yang menyebabkan tsunami. Daryono mengatakan bahwa faktanya sejak tahun 1800-an kepulauan Sunda Kecil telah diterjang sebanyak 22 tsunami yang menewaskan ribuan orang.

Gempa yang terjadi di Provinsi NTT pekan lalu dianggap sebagai sebuah peringatan. Sebab sumber gempa sesar aktif yang mampu memicu gempa kuat itu masih belum teridentifikasi dan terpetakan.

Baca Juga: Hujan Deras di Bima saat Gempa 7.4 SR Guncang NTT

1. Fakta gempa NTT M 7,4

Peringatan Waspada Gempa Berpotensi Tsunami di NTT (dok. BMKG)

Daryono menyebutkan, gempa bumi yang mengguncang NTT tanggal 14 Desember 2021 lalu terletak pada koordinat 7,59 LS - 122,24 BT, tepatnya di laut pada jarak 112 km arah Barat Laut Kota Larantuka, NTT, dengan kedalaman 10 km. Daryono  menyebutkan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Flores. Sementara mekanisme pergerakannya adalah geser atau mendatar (strike slip).

Gempa ini terletak dekat pada jalur sumber gempa Sesar Naik Flores (Flores Thrust). Namun pembangkit gempa ini bukan Sesar Naik Flores.

“Sesar Naik Flores memiliki mekanisme naik, sedangkan gempa ini memiliki mekanimse geser atau mendatar,” jelas Daryono, Senin (20/12/2021).

Hingga saat ini, jelas Daryono, sumber gempa-gempa di Laut Flores  dengan kekuatan magnitudo 7,4 ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif yang belum terpetakan.

“Ini menjadi tantangan bagi para ahli kebumian kita untuk mengidentifikasi dan memetakannya, guna melengkapi peta sumber dan bahaya gempa di Indonesia,” sebutnya.

2. Masih rawan tsunami

Ilustrasi gelombang tsunami. (IDN Times/Sukma Shakti)

Jika melihat dari sumber gempa Laut Flores M7,4 beberapa hari lalu, sebut Daryono, secara seismisitas sebenarnya jarang terjadi. Pasalnya aktivitas gempa M 7,4 ini berdasarkan data seismisitas regional periode 2009 hingga 2021.

“Memang jarang terjadi,” ujarnya.

Selain itu, NTT merupakan daerah yang memang rawan tsunami. Sejak tahun 1800-an kata Daryono, mengulas pada busur Kepulauan Sunda Kecil (Bali, NTB, NTT) sudah terjadi lebih dari 22 kali tsunami.

“Sejarah mencatat pada 29 Desember 1820 gempa kuat yang berpusat di Laut Flores memicu tsunami di Flores hingga Sulawesi Selatan,” katanya.

Baca Juga: [BREAKING] Gempa 7,5 SR di NTT, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Tsunami

Berita Terkini Lainnya