Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Bima, IDN Times - Kasus pembantaian warga di Dusun Ntandadeu, Desa Sondosia Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, NTB yang terjadi pada Rabu 6 Oktober 2021 lalu menghebohkan masyarakat.
Pembantaian ini dilakukan pelaku bernama Sukardin (53), dan mengakibatkan satu siswi berusia 13 tahun tewas tanpa alasan yang jelas. Sementara dua orang lainnya kritis.
Baca Juga: Depresi, Pria di Bima Aniaya 3 Warga dan Polisi, Satu Pelajar Tewas
1. Korban dibantai saat menonton televisi
Ilustrasi TKP Pembunuhan (IDN Times/Aditya Pratama) Kabag OPS Polres Bima AKP Herman mengatakan, dua korban adalah perempuan masing-masing berusia 13 dan 20 tahun. Satu lagi laki-laki berusia 17 tahun. Ketiganya dibantai oleh pelaku saat asyik menonton televisi.
"Tiba-tiba pelaku datang dengan membawa sebilah parang dan mengamuk," kata Herman, Kamis (7/10/2021).
Pelaku kemudian membacok ketiga korban. "Mendengar teriakan para korban, datang masyarakat yang ingin menangkap pelaku. Tapi pelaku lari ke jalan raya sambil memegang parang," kata Herman.
2. Petugas polisi yang berusaha mengamankan ikut terluka
Pelaku pembantaian dibantai warga/dok. Facebook Dari tiga korban, satu orang tewas dengan luka dileher dan tangan putus. Anggota Polsek Bolo, Bripka Suhendra, yang coba membantu mengamankan pelaku, juga ikut menjadi korban.
Bripka Suhendra mencoba bernegosiasi agar pelaku menyerahkan diri. "Tapi pelaku berupaya bunuh diri dengan cara menikam perutnya sendiri menggunakan parang yang dia pegang, sampai isi perutnya keluar," terang Herman.
Upaya negosiasi anggota polisi dengan pelaku tak kunjung menemui titik temu. Warga yang geram dengan ulah pelaku membantai warga, melempari pelaku menggunakan batu dan kayu hingga mengenai Bripka Suhendra.
Bripka Suhendra, kata Herman, sempat memeluk pelaku. Tapi pada saat pelaku hendak dievakuasi, warga malah melempar ke arah pelaku sehingga pelaku berontak dan merampas senjata Bripka Suhendra.
"Pelaku melakukan tembakan ke arah anggota Bripka Suhendra yang mengenai lengan tangannya," kata Herman.
3. Warga yang geram memukul pelaku hingga tewas
Jenazah pelaku pembantaian di Bima dibawa ke RSUD Bima/dok. Polres Bima Setelah menguasai senjata milik Bripka Suhendra, polisi pun menembak pelaku untuk melumpuhkannya.
"Setelah itu pelaku terjatuh dan anggota langsung mengamankan senjata dari tangan pelaku," kata Herman.
Pada saat aparat membawa pelaku ke rumah sakit, warga yang masih geram kembali memukul pelaku sehingga pelaku tewas di halaman rumah sakit.
"Pelaku dilempar batu, kayu, dan dianiaya hingga tewas," kata Herman.
Baca Juga: Viral! Calon Mertua di Bima Tendang Pengantin Pria Saat Akad Nikah