Musim Tanam Bawang, Pertamina Tambah 30 Ribu LPG 3 Kg di Pulau Sumbawa

Sumbawa, IDN Times - Petani bawang merah di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai beralih menggunakan mesin pompa air dari bahan bakar solar menjadi bahan bakar LPG.
Untuk itu, memasuki musim tanam bawang bulan ini, PT Pertamina Patra Niaga menambah pasokan sebanyak 30 ribu tabung LPG 3 Kg di wilayah Pulau Sumbawa.
Selain mendukung konversi bahan bakar mesin pompa air dari solar ke LPG untuk petani bawang merah, penambahan pasokan juga dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan LPG 3 kg dari aktivasi masyarakat lainnya.
1. Mengamankan ketahanan stok

Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) Ahad Rahedi menerangkan, penambahan fakultatif merupakan upaya untuk mengamankan ketahanan stok. Dengan melihat situasi perkembangan kebutuhan di lapangan.
“Apabila terdapat kebutuhan tambahan maka akan diberikan, namun jika kondisinya masih aman akan dijadikan stok. Selain dilakukan guna menambah rasa aman dan nyaman masyarakat," kata Ahad, Jumat (26/7/2024).
2. Rincian tambahan LPG 3 Kg untuk 5 kabupaten/kota di Pulau Sumbawa

Ahad merincikan tambahan 30 ribu tabung LPG 3 Kg tersebut masing-masing untuk Kabupaten Sumbawa Barat sebanyak 5.920 tabung, Kabupaten Sumbawa 24.040 tabung, Kabupaten Dompu 11.760 tabung, Kota Bima 7.640 tabung dan Kabupaten Bima 14.520 tabung. Besaran tambahan pasokan LPG subsidi ini sekitar 175-200 persen dari alokasi harian per wilayah.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembelian berlebih dan membeli di pangkalan resmi Pertamina untuk mendapatkan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp18 ribu per tabung. “Tak bosan-bosannya kami mengingatkan kepada masyarakat agar membeli LPG 3 kg di pangkalan resmi," pinta Ahad.
3. Sektor pertanian bawang merah masuk usaha mikro

Gubernur menetapkan subsidi harga LPG, agar masyarakat yang berhak dapat membeli dengan harga terjangkau. Tetapi hal ini dimanfaatkan untuk meraup keuntungan oleh pengecer.
"Kami juga merasa sangat disayangkan menambah tabung apabila masih dinikmati oleh pengecer,” tambahnya.
Penggunaan LPG 3 kg telah diatur oleh pemerintah, yakni konsumen rumah tangga dan usaha mikro. Ahad menjelaskan sektor pertanian bawang merah di beberapa wilayah NTB sebagai bagian dari usaha mikro juga dilakukan upaya penebalan stok LPG 3 kg.
"Terlebih salah satunya dengan kondisi petani saat ini yang sudah mulai konversi mesin air ke LPG," tandasnya.